2. Bus tersebut menggunakan sasis Hino AK produksi 2006 dan sudah sekitar 4 kali berganti pemilik.
3. Sasis bus pariwisata PO Trans Putera Fajar ini adalah bus bermesin depan Hino AK tipe AK1J non-turbo, dengan sistem pengereman sudah full air namun untuk rem tangan masih manual.
4. Di dunia transportasi dikenal bus model HD, HDD dan SHD untuk bus dengan penggerak 4x2 enam ban dengan panjang sasis maksimum 12 meter.
5. Bus-bus model ini memiliki tinggi dek yang lebih naik dibanding bus-bus standar era 1990-an ke bawah.
6. Pada bus HD tinggi lantai bus sekitar 3,4 meter hingga 3,5 meter model kaca depan single glass.
7. Kemudian bus HDD memiliki lantai bus yang lebih tinggi dari model HD, yakni 3,7 meter.Pada model HDD karoseri umumnya sudah berani memasang kaca depan ganda alias double glass.
8. Berikutnya adalah model SHD (Super High Decker) yang memiliki bodi dan lantai dek lebih tinggi dari dari bus HD.
9. Tinggi total bus SHD ini sekitar 3,8 meter hingga 3,9 meter.
10. Bus-bus SHD mengaplikasikan kaca depan ganda alias double glass.
11. Dengan dek yang tinggi, bus model SHD juga bisa memiliki ruang bagasi yang lebih lega untuk membawa barang bawaan penumpang.
Selain tiga model di atas juga terdapat model MHD atau medium high deck yang diperkenalkan oleh Karoseri Adi Putro.
12. Diduga, bus PO Trans Putera Fajar sudah dirombak oleh bengkel karoseri dari tinggi standar menjadi model HD atau SHD.
Pengakuan Sopir Rem Blong
Sadira (50), sopir bus tersebut menceritakan detik-detik kecelakaan yang menyebabkan banyak korban tewas tersebut.
Saat itu merupakan hari kedua perjalanan dirinya membawa rombongan siswa.