Banjir di Muratara

Pasca Banjir Bandang Muratara, Tim Gabungan Bersihkan Sampah Bambu yang Tersangkut di Tiang Jembatan

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Shinta Dwi Anggraini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim gabungan gotong royong membersihkan sampah bambu dan kayu yang terdampar di jembatan Jalinsum di ibukota Muara Rupit, Kabupaten Muratara, Kamis (9/5/2024).

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah 


TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Banjir bandang yang terjadi pada 16 April lalu di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menghanyutkan berton-ton sampah bambu dan kayu.

Sampah bambu dan kayu yang terbawa arus deras membuat belasan jembatan hancur di sepanjang aliran sungai Rupit dan sungai Rawas. 

Kini berton-ton sampah bambu dan kayu itu tersangkut terdampar di tiang jembatan besar di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ibukota Muara Rupit. 

Tim gabungan dari TRC BPBD, Tagana, pemerintah desa dan kelurahan setempat gotong royong membersihkan sampah-sampah tersebut, Kamis (9/5/2024). 

Aksi sapu bersih sampah bambu dan kayu ini dikomandoi langsung oleh Bupati Muratara Devi Suhartoni. 

Baca juga: BMKG Sebut Penyebab Banjir di OKU Karena Cuaca Ekstrem, Masyarakat Diimbau Waspada

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara Zainal Arifin, Lurah Muara Rupit, Febri Mashudi Pranata, Kepala Desa Lawang Agung, Syaiful Sulaiman, juga turun tangan. 

"Hari ini kita gotong royong membersihkan bambu-bambu, kayu-kayu yang nyangkut di tiang jembatan ini," kata Zainal Arifin.

Dia mengatakan jika sampah bambu dan kayu berton-ton dibiarkan lama terdampar tersebut, maka akan membahayakan bangunan jembatan.

Karena itu, Bupati Muratara Devi Suhartoni menggerakkan jajarannya untuk gotong royong membersihkan sampah-sampah tersebut. 

"Sampah bambu dan kayu ini kan berat, ditambah terjangan arus deras, tentu bisa membahayakan tiang jembatan ini kalau terlalu lama dibiarkan," ujar Zainal Arifin.

Lantaran pasukan pembersih sampah tersebut cukup banyak, pihaknya sampai mendirikan dapur umum untuk makan minum bersama-sama.

"Kita siapkan makan siang bersama, jadi memang karena ini gotong royong, pasukannya banyak, jadi ada pasukan lain yang tugasnya memasak," kata Zainal Arifin.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini