b. Harta Mubah ialah sesuatu yang pada asalnya bukan milik seseorang, seperti air pada mata air, binatang buruan, darat, laut, pepohonan dan lainnya.
6. Harta yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi
a. Harta yang dapat dibagi ialah harta yang tidak menimbulkan sesuatu kerugian atau kerusakan apabila harta itu dibagi-bagi, misalnya beras, tepung dan lainnya.
b. Harta yang tidak dapat dibagi ialah harta yang menimbulkan suatu kerugian atau kerusakan apabila harta tersebut dibagi-bagi.
7. Harta pokok dan Harta Hasil
a. Harta pokok ialah harta yang mungkin darinya terjadi harta yang lain.
b. Harta hasil ialah harta yang terjadi dari harta yang lain.
8. Harta khash dan Harta ‘am
a. Harta khash ialah harta pribadi, tidak bersekutu dengan yang lain, tidak boleh diambil manfaatnya tanpa disetujui pemiliknya.
b. Harta ‘am ialah harta milik umum (bersama) yang boleh diambil manfaatnya.
Di dalam Alquran, status harta ada beberapa hal di antaranya:
1. Sebagai amanat (titipan) sekaligus ujian
Surat At Taghabun ayat 15:
إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Arab-Latin:
Innamā amwālukum wa aulādukum fitnah, wallāhu 'indahū ajrun 'aẓīm
Artinya: Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
2. Harta sebagai perhiasan
Terdapat dalam Aquran Surat Al Kahfi:46, Alquran Surat Ali Imran:14 dan Alquran Surat Al ’Alaq: 6-7
ٱلْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا