TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut ini adalah bacaan doa memasuki bulan Dzulqa'adah atau zulkaidah, bulan ke 11 dalam kalender Hijriyah, satu bulan sebelum bulan haji atau bulan Dzulhijah.
Doa masuk bulan Dzulqa'dah
Allahumma ahillahu 'alaina bil amni wal iman, was salamati wal islam, wat taufiqi lima tuhibbu rabbana watardla, rabbana wa rabbukallah.
Artinya:
‘Allah Maha besar. Ya Allah, tolong tampakkan bulan sabit itu kepada kamu dengan aman, iman, selamat, Islam, dan pertolongan untuk mendapatkan sesuatu yang Engkau suka serta Engkau ridhai. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah’.” (Diriwayatkan Ad-Darimi, Ibnu Hibbahm, dan Ath-Thabarani)
Doa ini bisa diucapkan saat akan memasuki bulan Dzulqaidah dan bulan-bulan lainnya dalam penanggalan islam.
Dzulqadah atau Zulkaidah (bahasa Arab: ذُوْ الْقَعْدَةِ) memiliki arti: istirahat.
1 Zulkaidah 1445 Hijriah tahun ini bertepatan dengan Hari Jumat, 10 Mei 2024.
Bulan Dzulaqadah merupakan bulan yang mengandung banyak sejarah, karena di bulan ini terdapat larangan berperang.
Disebut Dzulqa’dah (istirahat) disebabkan orang-orang Arab pada masa lalu tidak melakukan perang (qu’uud ‘anil qitaal) di dalamnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (سورة التوبة: ٣٦)
Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang diagungkan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). (QS at-Taubah: 36).
Dzulqa'dah adalah permulaan dari empat bulan yang dimuliakan (al-asyhur al-hurum) atau bulan haram. Empat bulan haram atau empat bulan yang dimuliakan itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Keistimewaan bulan Dzulqa’dah
1. Masuk Musim Haji
Bulan Dzulqadah dan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak sah ihram untuk haji pada selain waktu tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ (البقرة: ١٩٧)
Artinya: Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi (ditentukan). (QS al-Baqarah: 197).
2. Rasulullah SAW tidak pernah melakukan umrah kecuali pada bulan Dzulqa’dah.
Sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu meriwayatkan sebagai berikut:
اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (رواه البخاري) –
Artinya: Rasulullah SAW berumrah sebanyak 4 kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah, kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu 1 umrah dari Hudaibiyah, 1 umrah pada tahun berikutnya, 1 umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan 1 lagi umrah bersama haji. (HR al-Bukhari).
3. Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya;
وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ (سورة الأعراف: ١٤٢)
Artinya: Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu 30 malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan 10 malam lagi (10 malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi 40 malam.
Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun: Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS al-A’raf: 142).
Itulah bacaan Doa Memasuki Bulan Dzulqadah, Bulan ke-11 Tahun Hijriyah dan keistimewaannya menjelang bulan haji. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Khususon Ila Ruhi fil Jasadi, Doa Menghadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri dan Orang Lain
Baca juga: Arti Hal Jaza Ul Ihsan Minal Ihsan, QS Ar Rahman Ayat 60, Tidak Ada Balasan Kebaikan Selain Kebaikan
Baca juga: Pengertian Al Maal, Al Amwal atau Harta Menurut Islam, Sifat, Jenis dan Status Harta dalam Alquran
Baca juga: Arti Wama Anfaqtum Min Syain, Keutamaan Sedekah dalam Surat Saba Ayat 39, Allah Akan Beri Gantinya