seputar islam

Doa Penguat Hapalan dan Agar Khusyuk, Allahumma Inni Audzubika Min Ilmin Laa Yanfa dan Artinya

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacaan doa penguat hapalan dan agar khusyuk, Allahumma inni a’udubika min ‘ilmi la yanfa’ dan artinya

TRIBUNSUMSEL.COM -- Doa Penguat Hapalan dan Agar Khusyuk, Allahumma Inni Audzubika Min Ilmin Laa Yanfa dan artinya.

Berikut ini adalah doa untuk memperkuat hapalan dan mohon perlindungan Allah dari ilmu yang tidak bermanfaat.

“Allahumma inni a’udubika min ‘ilmi la yanfa’ wamin qalbi laa yahsya’ wamin nafsi laa tasba’ wamin du’ai laa yasma’

Artinya :
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak pernah didengar (dikabulkan)”

Doa tersebut di atas adalah doa yang pernah dimunajatkan Nabi Muhammad SAW diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah.

Doa ini memohon agar diberikan hati yang khusyuk. Dengan khusyuk insya Allah, ketika sedang menghafal pelajaran akan cepat mengingat dan lekat di pikiran. 

Doa tersebut juga mengandung permohonan berlindung dari empat keburukan.

1. Berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat

Berlindung dari ilmu yang tidak  bermanfaat dapat berarti ilmu yang tidak diamalkan, atau ilmu yang tidak berguna – seperti hal-hal bersifat duniawi yang tidak memberikan manfaat apapun.

Hal ini bisa membawa pemiliknya pada hukuman, Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam aku diangkat ke langit, aku bertemu dengan orang-orang yang bibirnya dipotong oleh tang yang terbuat dari Api. Setiap kali bibirnya terbelah dulu, semuanya akan dikembalikan dalam keadaan normal kembali. Dan aku bertanya, “Wahai Jibril, siapakah orang-orang ini?” Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang banyak berkata-kata dari kaummu, mereka mengatakan sesuatu tetapi tidak diwujudkan di dalam perbuatan, mereka membaca Alquran tetapi tidak berlaku sebagaimana yang tertera di dalamnya.” (HR Al Bayhaqi).

 

2. Berlindung dari hati yang tidak merasakan khusyuk.


Allah SWT menjelaskan, orang-orang beriman selalu khusyuk dalam beribadah – dan kekhusyukannya dapat dilihat dari anggota tubuhnya. Jika hati terasa khusyuk, tubuh pun akan khusyuk. Khuysuk bukan hanya di hati, tapi juga kondisi hati yang bisa terlihat dalam akhlak dan sifat seseorang, pada setiap pembawaan, dan juga pergerakan.

Di akhirat nanti, Allah berkata pada orang-orang kafir, “Pandangannya tunduk.” (Qs. An-Naziat 79: 9).
Mata-mata tersebut tidak tunduk kepada Allah saat mereka di dunia, dan akan merasakan ketakutan saat berada di akhirat. Ketakutan ini juga terlihat dari wajah-wajah mereka; wajah-wajah yang menahan malu, penghinaan, dan kehinaan.

3. Berlindung dari jiwa yang tidak merasa puas.

Halaman
12

Berita Terkini