TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut adalah doa ketika tertimpa musibah, kehilangan barang atau juga ketika ditinggalkan oleh orang yang kita cintai.
Allahumma jurni fii musibati, waakhlif lii khairan minha
Artinya :
"Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”
Musibah berasal dari kata bahasa Arab ashaba yang artinya mengenai, menimpa, atau membinasakan.
Musibah juga berarti kemalangan (al-baliyyah) atau setiap kejadian yang tidak diinginkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia musibah berarti kejadian (peristiwa) menyedihkan yang menimpa, malapetaka atau bencana.
Musibah merupakan kejadian yang datang atas ketentuan Allah SWT dan tidak bisa ditolak. Merujuk pada ayat al Qur’an ada beberapa macam musibah,
Rasulullah Saw mengajarkan umatnya ketika tertimpa musibah dianjurkan untuk memanjatkan doa:
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Arab latin:
Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ.
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”
Merujuk pada ayat Alquran ada beberapa macam musibah dikutip dari iai-tabah.ac.id dalam artikel Musibah di Atas Musibah.
1. Musibah sebagai ujian bagi keimanan dan kesabaran seseorang. Ini merupakan keniscayaan dalam hidup (QS. al-Ankabut: 2-3),
2. Musibah sebagai cara yang diberikan oleh Allah untuk pengampunan dosa (QS. Ali Imran 140-141).
3. Musibah sebagai pembalasan atas kesalahan (QS. al-Ankabut 40)
4. Musibah sebagai obat atas penyakit yang diderita (QS. al-Mukminun 75-76)