TRIBUNSUMSEL.COM -- Bus milik PO Putra Sulung diketahui mengalami kecelakaan usai ditabrak oleh kereta api di Desa Kota Baru Martapura Oku Timur, Minggu Siang (21/4/2024).
Bus Putra Sulung bernopol BE 7073 FU mengalami ringsek berat dan terseret hingga 100 meter dari titik tabrakan.
Tak hanya itu, akibat kecelakana tersebut satu penumpang dari bus PO Putra Sulung diketahui meninggal dunia.
Imbas dari kecelakan bus PO Putra Sulung tersebut, tak sedikit publik mencari tahu mengenai informasi Po Bus tersebut.
Tribunsumsel.com coba mengulik mengenai profil dari Po Putra Sulung dari berbagai sumber didapatkan.
Diketahui jika Po Putra Sulung menyediahkan jasa untuk perjalanan Umum dan Pariwisata.
Adapun lokasi dari kantor pusat Po Putra Sulung tercatat berada di jalan belakang pemadam kebakaran, Jl. Puncak I, Gumawang, Kec. Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan 32382.
Untuk perjalanan bus ini memiliki rute Belitang ke Jakarta dan Bekasi.
Po Putra Sulung ini juga memiliki slogan 'safety, Comforf dan Servie"tertulis di profil biodata akun instagram @Psulunggroup.
Itulah sedikit informasi mengenai PO Bus Putra Sulung.
Kronologi Kejadian
Kejadian naas kembali terjadi di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu yang terletak di Jalan Pertanian Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Minggu (21/04/2024), sekitar pukul 13.15 WIB.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan kali ini kecelakaan lalu lintas antara kereta api jenis penumpang dengan Bus Penumpang dengan nopol BE 7037 FU.
Dimana bus Putra Sulung ini berangkat dari Belitang menuju ke Jakarta.
Sedangkan kereta api berseri CC 201 83 40 jenis penumpang dari stasiun rajabasa menuju stasiun Kertapati, Palembang.
Atas kejadian ini bus tersebut terseret sekitar kurang 100 meter dari titik kejadian.
Telihat berkas tabrakan bus penyok di bagian tengah.
Berdasarkan penuturan masyarakat sekitar, bahwa dikabarkan satu penumpang meninggal, kemudian 9 orang lain luka-luka.
Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
Menurut informasi, korban meninggal seorang laki-laki bernama Nazarudin Asrof, penumpang Bus, warga BK 16, Nazarudin Asrop Kecamtan Belitang Mulya, Kabupaten OKU Timur.
Bus tersebut merupakan bus penumpang dari Belitang hendak ke Pulau Jawa.
Anton, merupakan sukarelawan menjaga pelintasan melihat lansung kejadian tersebut.
"Pas kejadian aku baru nyampai, dan markirkan motor, rencana mau duduk sebentar nonton youtube," katanya, sambil menjelaskan bahwa yang mengatur pelintasan ada rekannya Yoga.
Ia juga mengaku saat baru tiba, bus warna biru Putra Sulung telah berhenti tepat di tengah pelintasan diduga mati mesin.
Kemudian Anton mendengar suara klakson kereta. Lansung berteriak akan bus cepat maju. Dia juga melihat beberapa penumpang berlari keluar.
"Karena sudah dekat, tabrakan tidak bisa dihindari. Bahkan ada sekitar 5 penumpang keluar Bus," ceritanya.
Dalam kondisi panik, Anton berteriak dan berlari membantu para penumpang yang terpental.
"Ada dua orang yang kritis tadi, bahkan ada satu orang sudah ngorok," kata Anton.
Hingga pukul 14.30 WIB Bus Putra Sulung masing terbentang di pelintasan KAI belum di evakuasi.
Begitu juga KAI penumpang masih berada di lokasi kejadian.
Cerita Penumpang Selamat
Yono salah satu penumpang yang berhasil selamat mengatakan, bahwa bus ini berangkat dari Belitang sekitar pukul 12.00 WIB dan terlibat kecelakaan sekitar pukul 13.15 WIB.
Ia bercerita bahwa dirinya duduk ditengah sebelah kanan bus.
Saat kejadian ia melihat penumpang panik dan berhampuran bahkan ada yang melompat keluar bus.
Untuk jumlah penumpang ia tidak mengetahui secara pasti.
"Trauma mas, badan saya lemes semua tapi Alhamdulillah saya selamat," ucapnya Minggu (21/04/2024).
Ia mengaku mengalami luka lecet di kaki dan juga mengalami luka di kepala.
"Saya mengalami luka di kaki dan bengkak di kepala. Saya tidak bisa mengambarkan secara pasti waktu kejadian mas penumpang pada panik," ujarnya.
Ia hanya sedikit menjelaskan kronologi sebelum kereta menghantam bus yang ditumpanginya.
Dimana, Bus Putra Sulung diketahui dari arah Belitang hendak ke Jakarta itu tiba-tiba mendadak mati mesin saat berada di tengah jalur perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu tersebut.
"Mau ke jakarta mas dari belitang. Rencananya saya mau kembali lagi kerja namun pas di rel mobil mati, kereta udah deket," terang Yono warga Belitang, BK 10.
Ia juga menyampaikan, bahwa setelah kejadian ini ia tidak melanjutkan perjalanan karena ia masih mengalami syok.
"Saya sendirian mas dari Belitang, masih syok ini mas mau melanjutkan perjalanan. Ini keponakan saya lagi menjemput. Saya akan kembali lagi ke Belitang mas," bebernya.
(*)