Arti Kata Bahasa Arab

Arti Wasariu Ila Maghfirotin Min Robbikum, Surat Ali Imran Ayat 133, Bersegeralah pada Ampunan Allah

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Wasariu Ila Maghfiratin Min Robbikum, Kutipan Surat Ali Imran Ayat 133, Bersegeralah Mencari Ampunan Allah.

TRIBUNSUMSEL.COM --- Arti Wasariu Ila Maghfiratin Min Robbikum, Kutipan Surat Ali Imran Ayat 133, Bersegeralah Mencari Ampunan Allah.

Lafadz wasariu ila maghfiratin min robbikum adalah kutipan dari Surat Ali Imran ayat 133.

Wasariu ila maghfiratin min robbikum artinya adalah : Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu.


Surat Ali ‘Imran ayat 133 :

 


وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

 

Arab latin:


Artinya:

“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS Ali Imran 133)

Ayat tersebut kemudian diakhiri dengan kalimat al-Muttaqin yang selanjutnya dijelaskan pada ayat ke 134
yang berbunyi:

 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

artinya:
(yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema‟afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”

 

Bersegera memohon ampun kepada Allah adalah salah satu jalan untuk menuju takwa dan menjadi ciri orang yang bertakwa.


Mengapa harus menyegerakan mohon ampun?

Menyegerakan untuk memohon ampun harus dilakukan agar memudahkan untuk mencapai Ridha Allah, dan Allah sangat senang dengan hamba yang bertaubat.


Selain itu, seorang hamba juga tempatnya salah dan lupa, sehingga sangat mungkin melakukan kesalahan dan dosa, baik disadari maupun tidak disadari.

Oleh karena itu, setiap hamba harus terus menerus memohon ampunan, memperbanyak beristighfar. Jika tidak mengejar ampunan, maka akan muncul konsekuensi dari perbuatan dosanya, yaitu berupa hal-hal menyakitkan yang menimpa pelaku dosa, atau berupa pengurangan derajat di mata Allah dan tidak diberikan apa yang seharusnya menjadi haknya.

Dari dua ayat Surat Ali Imran ayat 133-134 dapat dilihat juga segera mohon ampun kepada Allah adalah bagian dari ciri-ciri orang yang bertakwa kepada Allah.

Selengkapnya ciri-ciri orang bertakwa berdasarkanSurat Ali Imran ayat 133-134 adalah:


1. Segera mohon ampun
2. Sedekah dalam sempat dan sempit
3. Menahan amarah
4. Memberi maaf
5. Berbuat baik

Ustad Sukardi SThI menjelaskan tentang ciri-ciri orang bertakwa tersebut.

 

1. Segera Mohon ampun

orang yang bertakwa adalah orang yang segera memohon ampun kepada Allah saat melakukan kesalahan baik dalam hal ibadah maupun hubungan dengan manusia.

2. Sedekah dalam Sempat-Sempit


Orang yang bertakwa salah satu cirinya mereka yang rela hati bersedekah atau berinfaq dalam kondisi sempat (lapang) maupun sempit.

Namun lebih luas diterangkan bahwa kondisi yang dimaksud juga bisa dalam keadaan giat ataupun malas, sehat ataupun sakit dan dengan segala kondisi apapun.


Para ahli surga tersebut menunjukkan bahwa mereka tidak dilalaikan oleh keadaan apa pun dalam bertakwa kepada-Nya.


Pada Tafsir al-Maraghi juga disebutkan bahwa berinfak dihadapkan pada dua kondisi, yakni keadaan mudah dan susah. Sebagian orang teramat berat untuk menginfakkan harta yang ia cintai. Bila mereka berhasil melakukannya maka itu menunjukan ketakwaan.

 

3. Menahan amarah


Ciri kedua yang disebut pada ayat diatas ialah وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ yakni mereka yang mampu menahan amarah.
Oang yang mampu mengekang amarah dan tidak mau melampiaskannya meskipun hal itu bisa saja dilakukan. Sedangkan mereka yang cenderung menuruti nafsu amarah hingga bertekad untuk dendam, maka bisa dikatakan tidak stabil dan tak mau berpegang pada kebenaran.

Ini juga sejalan dengan sabda Nabi Muhammad saw:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ، دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ

Bahwa Rasulullah saw bersabda: barangsiapa menahan amarah sedang ia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan semua manusia hingga Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jelita yang ia kehendaki”(HR. Abu Dawud)

 

4. Memaafkan

Orang yang mau memaafkan berarti ia telah menghapus bekas luka di hatinya akibat kesalahan yang dilakukan orang lain.

Bila pada tahap “menahan amarah”, orang tersebut masih memiliki rasa sakit hati yang terpendam, maka pada tahap ini, orang tersebut benar-benar terhapus dan hilang hingga seakan-akan tidak pernah terjadi sesuatu.

Mereka yang suka memberi maaf atas kesalahan orang lain dan tidak menuntut balasan merupakan para ahli surga yang sudah dijanjikan Allah melaui firman-Nya.

5. Berbuat baik
Ayat ini ditutup dengan “Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” yang mengindikasikan bahwa ketakwaan seseorang berada pada tingkatan tertinggi apabila ia mau berbuat baik dalam kondisi apa pun, membawa perdamaian dan bermanfaat bagi orang lain. Wallahu a’lam.

Itulah arti Wasariu Ila Maghfiratin Min Robbikum, Kutipan Surat Ali Imran Ayat 133, Bersegeralah Mencari Ampunan Allah. (lis)

 

Baca juga: Arti dan Asal Kata Muazin dan Bilal, Apa Bedanya? Berikut Keutamaan Orang yang Mengumandangkan Azan

Baca juga: Arti Tahrir Al-Marah, Istilah Arab untuk Emansipasi Wanita, ini 3 Ayat Alquran Memaknai Emansipasi

Baca juga: Makna Ballighu Anni Walaw Ayah, Hadits tentang Mengajarkan Alquran-Hadits, Sampaikanlah Walau 1 Ayat

Baca juga: Keutamaan Membaca Alquran Menurut Hadits, Menjadikan Sebaik-baik Manusia hingga Dapat Syafaat

Berita Terkini