H yang gelap mata pun mengubur mayat istrinya itu lalu menutupinya dengan semen.
"Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen diatasnya tidak cor," ungkapnya.
"Tidak (saya galih), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lobang," sambungnya.
Kesaksian tetangga
Salah satu tetangga di sekitar rumah itu bercerita bahwa rumah Hengky sempat dikontrakkan sebelum kejadian pembunuhan itu.
Setelah masa kontrak habis, Hengky, istri dan dua anaknya kembali ke rumah itu.
Namun, tak lama seusai kejadian, Hengky mengontrakkan rumah itu ke pedagang bassang (bubur jagung).
Tetangga itu menduga pembunuhan itu terjadi antara usainya pengontrak pertama dan masuknya pengontrak kedua.
"Soalnya pengontrak kedua mengisi rumah itu selama enam tahun dan baru keluar akhir tahun lalu. Itu pun pengakuannya dia berhenti mengontrak karena harga sewanya naik," katanya.
Baca juga: Reaksi Penumpang Dibawa Satir Sopir Bus Makan ke Rumah Mertuanya Saat Lebaran, Serasa Rumah Sendiri
Sang Anak Menangis Histeris
Jerit tangis sang anak kembali terdengar saat jasad korban dievakuasi Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel ke RS Bhayangkara, Minggu (14/4/2024) siang.
Mayat Jumiati yang tertimbun sejak enam tahun lalu itu menyisakan tulang belulang. Tulang itu dibungkus Tim Dokpol menggunakan kantong mayat orange.
Saat kantong mayat berisi jasad Jumiati dievakuasi dari dalam rumah menuju ambulans, anak korban V (17) tampak histeris.
"Mamakku, mauka lihat mamakku," ucap F dengan nada histeris.
Begitu juga saudara J yang menyaksikan di rumah tetangga, tampak histeris melihat bungkusan tulang belulang J dibawa petugas ke ambulans.
Petugas yang ikut menggali timbunan mengungkapkan tulang belulang J masih utuh mulai dari kaki hingga kepala.
"Alhamdulillah masih utuh semua, korban mengenakan pakaian warna biru dan celana kotak-kotak," sebutnya
Untuk kedalaman galian yang dibuat H untuk menimbun istrinya, kata dia, sekitar 15 centimeter.
Tulang belulang Jumiati (35) lalu dimakamkan di pekuburan Jl Rappocini Lorong 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (15/4/2024) pagi.
Dalam dokumentasi foto dan video diperoleh, pemakaman itu dihadiri sejumlah keluarga dan kerabat almarhum.
Baca berita lainnya di google news
Artikel telah tayang di Tribunjakarta dengan judul Jeritan Sang Anak Kuak Skenario Keji Ayah Semen Jasad Ibunya Tahun 2018, Sosok Pelaku Kerap Mabuk