"Sehingga kami kesulitan mendapat rekaman kejadian, namun kami tetap akan melakukan yang terbaik," terangnya.
Terkait motif pembunuhan, Kombes Haryo mengatakan masih dalam proses penyelidikan.
"Barang bukti yang diamankan berupa pengki yang masih menempel di bagian tubuh korban dan pisau dapur penuh dengan darah," katanya.
Dari informasi yang didapat, anak laki-laki yang menyaksikan peristiwa itu adalah anak bungsu korban.
Sempat Nelpon Minta Tolong
Sutoro, ketua RT 03 Kelurahan Bukit Baru tempat tinggal korban mengatakan, suami korban sempat mengaku mendapat telepon dari istrinya yang meminta tolong.
Setelah pulang, suami korban mendapati anak dan istrinya sudah tergeletak bersimbah darah.
Wasila ditemukan di garasi sedangkan anak perempuannya ditemukan tewas di dalam kamar.
"Istrinya nelpon suami teriak-teriak minta tolong. Saya tidak tahu, lebih jelasnya sama suami yang terima telepon itu. saya tahunya begitu dia (suami korban) dari bengkel, tahu istrinya sudah terkapar baru dia telepon rt," ujarnya.
"Pak rt-pak rt, istri aku meninggal kayaknya dibunuh orang," tambah Sutoro menirukan ucapan suami korban.
Polisi Memastikan Bukan Korban Perampokan
Polisi tak menemukan adanya barang hilang dari rumah ibu dan anak di Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang yang ditemukan tewas, Senin (15/4/2024).
Dari hasil penyelidikan tersebut, polisi menyimpulkan sementara bahwa ibu dan anak yang tewas tersebut bukanlah korban perampokan.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, berdasarkan keterangan sang suami, barang-barang berharga di dalam rumah tidak ada yang hilang.
"Jadi dapat disimpulkan ini bukan perampokan, motifnya masih kami dalami, apakah dendam sakit hati atau yang lain," ujar Harryo usai memimpin olah TKP.