Meski hidupnya kini jauh dari kemewahan, namun Eduard Sidik mengaku lebih nyaman menjalaninya.
"Ada rasa sedikit malu, tapi berjalannya waktu udah nyaman, enjoy di sini, have fun aja," ungkapnya.
Menurut Eduard Sidik, saat awal berjualan, bakso ciloknya sepi pembeli.
"Awalnya sepi, bener-bener berharap ada yang beli aja, untung cuma Rp 20 ribu. Usaha tuh gak segampang itu, tapi kita harus konsisten kan," kata dia.
Karena job syuting sudah sepi, Eduard Sidik pun tak mau hanya berharap pada dunia entertain.
"Kalau ngandelin entertain enggak bisa. Sekarang jauh lebih happy di banding nungguin kerjaan yang gak pasti," jelasnya.
Sebelum berjualan bakso cilok, Eduard Sidik sempat berjualan basreng, kerupuk usus, keripik seblak, bahkan es cekek.
Baca juga: Fakta Kasus Balita Tewas Dalam Pelukan Ibu Saat Mudik, Diduga Disiksa Ayah Tiri, Istri Alami KDRT
Menurut Eduard Sidik, yang mendukungnya untuk berjualan adalah sang istri.
"Karena dipecut sama dia (istri), kalau enggak, gak bakal bisa," ungkap Eduard Sidik.
Sang istri pun membenarkan hal itu, sebab anak-anaknya butuh makan.
"Daripada nganggur, di rumah nunggu kerjaan tv kelamaan, mendingan kita nyari yang udah pastinya aja. Anak mau makan apa," jelas Dea.
Ia pun tak keberatan kalau suaminya yang dulu seorang artis kini harus berjualan cilok.
"Gak malu, orang aku yang nyuruh," jelasnya.
Lawan main Stefan dan Yuki Kato di "Fortune Cookies" ini optimis kalau usahanya akan berkembang.
Ia berharap penghasilannya bisa setara dengan orang kantoran.