“Kami tetap produksi pada masa pandemi, hanya saja saat PPKM distribusi pengiriman kami menurun, tersendat hingga turun sebesar 10 persen akibat banyaknya penyekatan,” katanya.
Ia menambahkan padahal pengiriman rokok produksi pabrik tersebut tidak hanya di wilayah Jawa Timur tetapi meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, dan NTB.
“Kami tidak bisa kirim lewat darat kalau lewat kargo bisa tetapi tetap ada pengurangan,” tambahnya.
Tak sampai disitu saja, pabrik Sayap Mas Utama ini didirikan dan sudah mulai soap paste serta wadah plastik pada tahun 1980.
Pekerjanya sudah mencapai sekitar 1.500 orang.
Bahkan perusahaan rokok tersebut didominasi karyawan wanitanya daripada pria.
Baca berita lainnya di Google News