Menurut warga komplek yang tinggal di dekat Stevie Agnecya, wanita yang meninggal pada usia 32 tahun itu selalu peduli dengan orang-orang di sekitarnya.
"Kata orang di komplek ini, dia selalu kasih ke orang yang agak di bawah ekonominya."
"Dia selalu peduli," pungkasnya.
Meski Mualaf, Stevie Agnecya Tak Diadzankan saat Dimakamkan
Pemakaman Stevie Agnecya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat (22/3/2024) siang berlangsung haru.
Diiringi rintikan hujan, jenazah Stevie Agnecya dibaringkan di liang lahat.
Terlihat seluruh keluarga ikut mengantarkan jenazah Stevie Agnecya ke tempat peristirahan terakhirnya, termasuk ketiga anaknya.
Suaminya, Anggi Pratama terlihat turun ke dalam pusara untuk memakamkan sang istri.
Jenazah Stevie Agnecya kemudian mulai ditutup dengan tanah.
Tangis keluarga pun pecah.
Terlebih suami dan anak-anak yang menyaksikan detik-detik jenazah Stevie Agnecya ditutup dengan tanah.
"Dadah mami, bye bye mami," ucap salah satu anak Stevie Agnecya.
"Sampai ketemu mami," lanjutnya.
Meski Stevie Agnecya diketahui merupakan mualaf, prosesi pemakaman tanpa disertai dengan azan.
Salah satu petugas gali kubur mengatakan alasan Stevie Agnecya tidak diadzankan karena permintaan pihak keluarga.