TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Joncik Muhammad mantan Bupati Kabupaten Empat Lawang menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pertarungan Pilgub Sumsel 2024.
Saat hadir sebagai narasumber Podcast bersama Pemred Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel Yudie Thirzano, Joncik Muhammad mengungkapkan komitmennya terkait pengabdian yang tidak ada batas ke masyarakat.
"Bagi saya pengabdian itu tidak ada batasnya, tidak boleh disekati, kalau ada yang lebih besar untuk masyarakat, kenapa tidak," kata Joncik saat Podcast bersama Pemred Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel Yudie Thirzano, Selasa (19/3/2024).
Menurut Joncik, salah satu motivasinya siap mengabdi di Provinsi Sumsel itu karena ingin memberikan yang terbaik untuk Sumsel. Apalagi Sumsel ini provinsi yang kaya.
Ada tambang, batubara, minyak, gas dan lain-lain.
Pertanian dan perkebunan juga banyak.
Dengan sumberdaya alam yang ada ini harusnya kemiskinan dan lain-lain bisa teratasi.
"Kalau Allah nanti menakdirkan saya menjadi pemimpin Sumsel saya akan mengeksplor sumber daya alam yang ada sedemikian rupa, dan betul-betul dinikmati masyarakat yang ada di Sumsel," katanya.
Berikut wawancara khusus Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post dengan Joncik Muhammad.
Untuk maju lagi sebagai bupati sudah sangat aman ?
InsyaAllah.
Apa pertimbangan Anda bersedia maju ke Pilgub Sumsel ?
Bagi saya pengabdian itu tidak ada batasnya, tidak boleh disekati, kalau ada yang lebih besar untuk masyarakat kenapa tidak.
Banyak teman-teman memberikan support dan sudah berdiskusi, bahwa bapak Joncik sudah saatnya untuk tampil di Provinsi Sumsel. Ada yang mengatakan untuk Empat Lawang pondasi awal sudah ada tinggal diteruskan penerusnya nanti.
Ukurannya bapak itu bukan Empat Lawang lagi tapi sudah Provinsi dan Provinsi sudah memanggil, umat dan rakyat Sumsel sudah memanggil. Jadi saya bilang jangan buat saya gr, siaplah saya.
Namun puncaknya pada saat hasil Pileg hasil perolehan kursi legislatif di Empat Lawang yang luar biasa dan PAN secara umum di Sumsel terutama di Sumsel 2 kenaikannya sangat signifikan. Teman-teman mengatakan nah kan betul, maka saatnya pak Joncik tampil.
Lalu saya berdiskusi dengan istri dan anak, ada teman-teman yang mendorong untuk saya maju ke Pilgub. Anak saya bilang, yah kalau memang rakyat lebih banyak membutuhkan ayah ya kenapa tidak. Saya sempat kaget juga anak saya mengatakan begitu akhirnya saya berpikir, akhirnya ya uda siapkan saja untuk Empat Lawang siap dan saya akan berbuat untuk Provinsi.
Rasanya memang momentumnya untuk tampil, berawal dari situ, coba kita tes ombak bagaimana reaksi Warga Sumsel dan ternyata reaksinya positif. Ketika saya lempar isu ini kalau saya siap maju dengan catatan asal ada perintah dari Paratai, karena saya terikat dengan partai. Mau diperintah maju bupati atau gubernur saya siap, tapi saya sudah menyatakan siap maju gubernur.
Joncik dikabarkan siap mendampingi Herman Deru yang mantan gubernur, kabarnya sudah siap deklarasi ?
Kalau soal deklarasi belum kita bicarakan soal itu, tapi kalau soal komunikasi itu betul sudah ada komunikasi baik dengan Herman Deru dan para partai NasDem dan PAN. Itulah saya menyatakan kalau partai menugaskan saya siap, termasuk menjadi Wakil Gubernur mendampingi Herman Deru.
Kita rasional untuk perolehan kursi NasDem 10 kursi dan PAN 6 kursi dari situ kalau kita berkoalisi tentu kursi yang paling besar yang menduduki. Kemudian selama Gubernur Sumsel Herman Deru menjabat juga luar biasa, banyak penghargaan yang didapatkan.
Kemudian dari berbagai survei yang kredibel, semua menyatakan angka kepuasan Herman Deru saat memimpin Sumsel angka kepuasan masyarakat diatas 70 persen. Lalu dari sisi elektabilitas diatas 60 persen belum ada yang menandingi dari tokoh-tokoh yang tampil sekarang.
Saya tentu kalau di Empat Lawang sebagai bupati, belum ke Sumsel. Jadi dilihat dari ukuran popularitas, elektabilitas, tingkat kepuasan maka saya rasa rasional kalau diperintah oleh partai maka saya siap mendampingi Herman Deru.
Sudah banyak juga kandidat lain termasuk mantan bupati yang mendekati Herman Deru ?
Iya, kalau saya sering komunikasi dan tidak putus.
Bagaimana reaksi Herman Deru ?
Kalau dari sisi politik dari sisi ke wilayah sangat pas, beliau OKU Raya dan saya Basemah Raya jadi kombinasi yang pas. Kemudian dari sisi partai NasDem 10 kursi dan PAN 6 kursi.
Lalu dari sisi pengalaman, beliau dua periode jadi bupati dan satu periode jadi bupati. Sedangkan saya sendiri satu periode jadi bupati dan empat periode jadi legislatif dari Lahat, Empat Lawang. Kami bisa dibilang pasangan ideal untuk Sumsel.
Saya senang berorganisasi, saya aktif di HMI, KAHMI, ICMI dan lain-lain. Insyaallah dengan modal ini rasanya cukup untuk bisa maju di Sumsel baik Sumsel 1 maupun 2.
Tingkat kepuasan menurut lembaga survei diatas 70 persen, menurut Anda apa yang membuat publik puas ?
Pertama karena selama beliau menjadi gubernur tawaran infrastruktur yang dijanjikan sejak awal direalisasikan secara merata di Kabupaten/Kota. Kemudian Herman Deru sering turun langsung ke lapangan, menyerap aspirasi masyarakat.
Bahkan setiap kabupaten/kota ulang tahun dia selalu datang dan tidak diwakilkan, karena beliau ingin mengetahui betul apa yang dirasakan masyarakat di kabupaten/kota. Saat datang juga terjun langsung, misal meresmikan infrastruktur dan lain-lain.
Saya itu melakukan survei kepuasan enam bulan sekali di Empat Lawang, survei terhadap saya dan gubernur. Kemudian popularitas dan elektabilitas juga, dan itu liner antara saya dan Herman Deru.
Kalau berpasangan dan jadi apa potensi Sumsel yang ingin ditonjolkan ataupun didorong ?
Salah satu motivasi siap mengabdi di Provinsi Sumsel itu karena saya ingin memberikan yang terbaik untuk Sumsel, apalagi Sumsel ini provinsi yang kaya.
Ada tambang, batubara, minyak, gas dan lain-lain.
Pertanian dan perkebunan juga banyak.
Dengan sumberdaya alam yang ada ini harusnya kemiskinan dan lain-lain bisa teratasi.
Kalau Allah nanti menakdirkan saya menjadi pemimpin Sumsel saya akan mengeksplor sumber daya alam yang ada sedemikian rupa, dan betul-betul dinikmati masyarakat yang ada di Sumsel.
Kemudian pertanian, sebagaian besar wilayah Sumsel ini pertanian maka kalau melihat rakyat Sumsel sejahtera dan maju maka bagun pertanian.
Di masa kepemimpinan Herman Deru punya icon itu, selama beliau menjadi bupati OKU Timur mampu swasembada beras. Tinggal saya melengkapi itu, kalau Harman Deru mungkin disitu maka saya bisa diperkebunan seperti kopi, karet dan lain-lain.
Menyiapkan masyarakat agar melek teknologi pertanian dan mengakses pemodalan, serta paham memasarkannya.
Mudah-mudahan dengan pengalaman saya yang ada akan memberikan kontribusi itu. Bagi saya pengabdian itu segala-galanya, hidup saya ingin bermanfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat.
Sumsel ini rasanya hilirisasi lebih tepat ke pertanian, perkebunan dan lain-lain. Lalu untuk di Sumsel menurut Anda apa yang paling berpotensi untuk hilirisasi ?
Persiapan pembangunan harus selaras dengan kebijakan pusat, APBN dan APBD harus selaras. Sumsel ini potensinya luar biasa, ada kebun sawit, karet, pertambangan batubara dan lain-lain itu bisa dibuat hilirisasi nya. Dengan begitu bisa ekspor barang jadi bukan barang mentah lagi.
Misal kalau ada pabrik CPO maka fluktuasi harga bisa terjaga.
Kita minta perusahaan mendirikan sekolah dan ketika selesai bisa bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut.
Jadi ada kewajiban perusahaan untuk mendidik anak-anak diwilayah tempat perusahaan tersebut. Akhirnya perusahaan tersebut diisi oleh anak-anak muda dari Sumsel.
Kalau hilirisasi dimasifkan maka akan menyerap tenaga kerja juga untuk Sumsel.
Masa jabatan 2024 akan berakhir 2029, itu satu tahun fase bonus demografi ?
Iya, bonus demografi itu harus betul-betul disiapkan jangan dianggap beban. Usia-usia produktif ini betul-betul yang bisa berkontribusi untuk Sumsel. Generasi emas ini mempunyai kemampuan, rasa kepercayaan diri dan bisa bersaing dengan yang lain. Bagi saya pendidikan penting, pendidikan investasi jangka panjang.
Kalau sekarang banyak kepala daerah merasa pendidikan dengan anggaran 20 persen dijadikan beban.
Padahal pendidikan aset yang berharga dan anggaran pendidikan itu prioritas. Kemudian bisa juga dari BUMN/BUMD setempat.
Sudahkah dapat restu kah dari DPP untuk maju Pilgub ?
Saya sudah datang dan menyambut, kalau restu secara langsung belum namu secara prinsip pasti merestui. Diselesaikan dulu Pemilu baru nanti bicara Pilkada. Tinggal menunggu restu dari partai. Ikhtiarnya harus maksimal, tidak setengah-setengah.
Sosok ketua panglima sudah ada belum seperti apa ?
Sosoknya punya managerial yang baik, biasa memang organisasi dan tim untuk bertarung serta pastinya yang sudah berpengalaman.
Prediksi Pilgub ini tidak lebih dari tiga pasang, artinya banyak partai lain bisa untuk merapat ketiga calon tersebut. Kita akan merangkul itu.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran whatsapp Tribunsumsel.com