TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut ini kumpulan hadits tentang pentingnya menanamkan sifat kasih sayang kepada sesama manusia, karena sesungguhnya Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Pertama, Laa Yarhamullaahum Man Laa Yarhamunnaasa, Hadits Nabi Tidak Disayang Allah Orang yang tidak Sayang kepada Manusia.
Kalimat Laa yarhamullaahu man laa yarhamunnaasa adalah salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang shahih.
اَ يَرْحَمُ الله ُمَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَل
Laa yarhamullaahu man laa yarhamunnaasa (HR Bukhari)
Artinya: Tidak disayang Allah orang yang tidak sayang kepada manusia.
Kedua, ada juga yang menyebut Man La yarhamunnasa la yarhamullahu
Artinya : Barang siapa yang tidak menyayangi sesama manusia dia tidak akan disayangi Allah.
Ketiga, ada juga hadits yang serupa.
مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
Man La Yarham la yurham
Artinya: "Barangsiapa yang tidak menyayangi, niscaya ia tidak akan disayangi." (HR Al-Bukhari No. 328, dalam Kitab Al-Tayamum).
Maksud dari hadits tersebut menegaskan secara mutlak bahwa orang yang tidak menyayangi hamba-hamba Allah SWT, maka ia juga tidak akan disayang oleh pencipta-Nya.
Diriwayatkan ketika itu Aqra’ bin Habis pernah melihat Nabi Muhammad SAW sedang mencium Hasan.
Dia (Aqra’ bin Habis) lalu berkata: Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh anak, namun aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya, barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." (HR.Muslim no. 2318)
Kasih sayang merupakan fitrah setiap umat manusia. Islam mengajarkan pemeluknya untuk selalu menebarkan kasih sayang kepada segala ciptaan Allah SWT.
Sebagaimana dijelaskan melalui ayat pertama surat Al-Fatihah, Allah SWT berfirman:
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." (QS Al-Fatihah: 1).
Rasulullah SAW menganjurkan kaumnya untuk saling menebarkan kasih sayang.
Berikut kumpulan hadits tentang kasih sayang lainnya, dihimpun dari berbagai sumber, salah satunya dirangkum dari buku 60 Hadits Shahih karya Faqihuddin Abdul Kodir dan buku Nabi Sang Penyayang karya Raghib As-Sirjani.
Keempat, Sayangi yang di bumi, maka yang di langit akan sayang
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk menyayangi siapapun yang ada di muka bumi. Sebagaimana sabda beliau,
ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.
Artinya: "Sayangilah siapa yang ada di muka bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh siapa saja yang ada di langit" (HR At-Tirmidzi no. 1924).
Kelima, Menyayangi yang lebih muda
Rasulullah SAW pernah mengajarkan umatnya untuk menyayangi orang yang lebih muda, termasuk anak kecil. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam hadits,
عن أنين ، قال : قال رسول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَنسُ وَقَر الكبير وَارْحَمِ الصَّغِيرَ تُرَافِقْنِي فِي الْجَنَّةِ
Artinya: Dari Anas, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Wahai Anas, hormati yang lebih tua dan sayangi yang lebih muda, maka kau akan menemaniku di surga.'" (HR Baihaqi).
Keenam, Orang yang tidak memiliki rasa kasih sayang akan sengsara.
Orang yang tidak memiliki rasa kasih sayang kepada sesamanya dapat dikatakan bahwa dirinya termasuk orang yang celaka dan sengsara. Dikatakan dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,
لا تَنْزَعُ الرَّحْمَةُ إِلَّا مِن شَقِيَ
Artinya: "Tidaklah kasih sayang itu dicabut kecuali dari orang yang sengsara." (HR Abu Dawud No. 4942).
Ketujuh, Sayang kepada sesama itu seperti sayang pada satu tubuh
Dalam kitab Al-Baqiyatus Shalihat oleh Rabi' Abdul Rauf Az-Zawawi disebutkan bahwa kasih sayang antar sesama muslim layaknya kebersamaan dalam satu tubuh. Rasulullah SAW bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوادِهِمْ، وتَراحُمِهِمْ ، وتَعَاطْفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذا اشْتَكَى مِنهُ عُضْقَ تَداعَى لَهُ سَائِرُ الجَسَدِ بِالسَّهَرِ والحُمّى
Artinya: "Perumpamaan sesama kaum mukminin dalam menjaga hubungan kasih sayang dan kebersamaan seperti satu tubuh, jika satu anggota merasakan sakit, maka akan membuat seluruh tubuhnya terjaga dan merasakan demam." (HR Muslim No. 2586).
Wallahualam bishawabi.
Baca juga: Arti Minna Wa Minkum, Jawaban Bila Mendapat Ucapan Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Hukum Menjawabnya
Baca juga: Arti Doa Taqabbalallahu Minna wa Minkum Shiyamana wa Shiyamakum, Taqabbal ya Kariim, Kapan Diucapkan
Baca juga: Arti Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Ucapan Doa Sebelum Bersalaman Berikut Keutamaan Berjabat Tangan
Baca juga: Kalimat Takbir Idul Fitri 2024 Lengkap Arab, Latin dan Arti, Allahu Akbaru Allahu Akbaru Kabiroo