Berita Viral

Anak Kalah Pileg 2024, Kades di Tangerang Sakit Hati hingga Pecat 21 Ketua RT dan 6 Ketua RW

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Subroto (kanan) salah satu ketua RT yang diberhentikan Kepala Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten diduga karena sang anak kalah dalam pemilihan legisatif 2024.

TRIBUNSUMSEL.COM - Kepala Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten memecat 21 Ketua RT dan 6 Ketua RW diduga karena sang anak kalah dalam pemilihan legisatif 2024.

Diketahui, anak Kades Wanakerta ini bertarung merebut kursi di DPRD Kabupaten Tangerang pada pemilu 2024.

Hal ini disampaikan salah seorang Ketua RW 01 Pasar Rebo, Subroto yang mengaku Kades itu meminta Ketua RT dan Ketua RW yang berada di wilayahnya untuk mendukung anaknya maju pada pemilihan calon legislatif.

Tak hanya sebatas dukungan, Ketua RT dan RW ini diminta untuk mengajak warga untuk memilih anak Kades Wanakerta pada saat pencoblosan.

Namun, anak dari kepala desa mendapatkan suara sedikit.

Imbas dari kekalahan itu, Kades Wanakerta memberhentikan 21 Ketua RT dan 6 RW secara sepihak.

"Dari awal memang udah ancaman mau diberhentikan, dampaknya setelah pileg hasil suaranya tidak memuaskan, dampaknya sebanyak 21 RT dan 6 RW dipecat semua," jelas Subroto, dilansir Youtube Kompas TV, Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: Beda dengan Intan Nurliana, Turis Malaysia Ini Justru Puji Indahnya Jakarta, Beri Rating Makanan 100

Sementera Kades Wanakerta, Tumpang Siagian membenarkan hal itu.

Tumpang mengatakan sebelum pemilu dirinya memanggil para ketua RT dan RW untuk mendata warga yang mempunya hak pilih.

saat itu dirinya memberikan uang kepada sejumlah RT dan RW untuk diberikan kepada warga agar memilih anaknya sebagai caleg.

Adapun uang yang telah dikeluarkan Tumpang kepada Ketua RT dan RW sebesar Rp500 juta.

Ketua RT dan RW diberhentikan Kades di Tangerang.

Namun alih-alih uang yang diberikan tersebut tak disampaikan Ketua RT dan RW ke warga, sehingga dirinya pun marah.

"Ketika itu ada 15 ribu hak pilih yang saya bayar untuk memilih anak saya, Rp50 ribu per amplop, tapi dari 15 ribu orang itu saya tutup menjadi 10 ribu orang berarti Rp500 juta, tapi kenapa uang yang dari saya kasihkan kenapa tidak dikasihkan ke warga saya,  ada beberapa RT yang menyalahi aturan," klaimnya.

Baca juga: Azhiera Eks Istri Kurnia Meiga Muncul Minta Maaf Usai Umumkan Cerai dan Masih Pegang IG Mantan Suami

Kendati begitu, Tumpang akhirnya memecat 12 Ketua RT dan 3 Ketua RW di desanya.

"Kalau ketua RT dan RW tidak sepaham dengan Kepala Desa buat apa, kalau gak salah yang saya berhentikan RT 12 dan RW nya 3," pungkasnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkini