Kecelakaan di Palembang

Penyebab Kecelakaan Maut di Plaju Palembang, Polisi: Sopir Diduga Ngebut dan Ngantuk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Toyota Avanza BG 1420 JR kecelakaan di Plaju Palembang, Kasat Lantas Polrestabes, Palembang AKBP Emil Eka Putra didampingi Kanit Laka, Iptu Ar-Sikakum ungkap penyebab kecelakaan.

Mobil kemudian menabrak tiang telepon dan pohon yang berada di sisi kiri jalan.

"Hilang kendali, jadi akibat laka lantas ini, 1 meninggal dunia atas nama Adrian dan 5 temannya harus dilarikan ke RS Muhammadiyah Palembang, " katanya. 

Ditambakan Emil, diduga kelalaiannya terletak pada pengendara mobil toyota Avanza BG 1420 JR.

"Diduga Melanggar Pasal 310 Ayat 4 UU RI No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Yang karena lalainya kurang hati-hati sewaktu mengemudikan kendaraan dalam keadaan mengantuk dan kecepatan terlalu tinggi ," katanya

Adapun identitas para korban yakni Adrian Argendi (19), warga Jalan Merintai Dusun VI Sungai Pinang Kecamatan Rambutan, Banyuasin (meninggal dunia).

Sedangkan empat temannya yang masih dirawat di RS Muhamdiayah Palembang, yakni Muhamad Athalah (19), warga Lorong Asli Kelurahan Sentosa Kecamatan SU II, (Tidak Sadarkan diri), Muhamad Ilham Kurniadi (18), warga Perumahan Bukit Hijau I Blok G Kelurahan Sungai Kedukan Kecamatan Rambutan, (kepala pusing dirawat).

Selain itu, Tahan (19), warga jalan Bungaran V Kelurahan 8 Ulu Kecamatan Jakabaring., (luka pada kepala), M Meldi Prasetya (18), warga Jalan Pintu Besi Gang Pansus Kelurahan Plaju Ilir Kecamatan Plaju, Palembang (luka Robert di kaki kiri) dan Rahma Srimulyani (21), warga Sp 4 Embacang Permai Mesuji Raya OKi, (luka pada kepala, kaki, tangga memar).

Ibu Menangis Histeris

Mudaharyani (37) tak kuasa menahan tangis melihat anaknya, Adrian Anfendi (19) tewas dalam kecelakaan tunggal di Jalan A Yani, Plaju, Palembang, Jumat, (8/3/2024), pagi.

Saat pertama kali melihat jenazah anaknya yang sudah terbujur kaku di RSUD Bari Palembang, Mudaharyani langsung pingsan tak kuasa menahan kesedihan ditinggal anak untuk selama-lamanya. 

Dengan mata tertutup namun terus mengeluarkan air mata, Mudaharyani berteriak dan terus memanggil nama Adrian. 

Setelah berangsur sadar, Mudaharyani hanya bisa menangis lemas di samping jenazah anaknya.

"Nak, nak bangun, ini ibu ini ibu," ungkapnya.

Diketahui, Adrian Anfendi tercatat sebagai warga Jalan Meritai Dusun VI Desa Sungai Pinang Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sumsel. 

Ayah korban, Hasta (43) mengatakan, anak pergi dari rumah pada, Kamis, (7/3/2024), sekitar pukul 16.00 WIB. 

Halaman
123

Berita Terkini