Meski begitu, ia tak pernah menyesal menjadi caleg.
"Tapi nggak pernah ada penyesalan. Kalo nggak terpilih nggak apa-apa, kan ada pembelajaran dari situ,” katanya.
Bahkan hal ini juga dijadikan pelajaran berharga bagi Dede.
Apalagi pengalamannya selama masa kampanye membuat dirinya menjadi tahu apa saja yang dikeluhkan masyarakat selama ini.
“Yang bisa kita ambil, gimana caranya kita bisa turun ke bawah ketemu sama masyarakat, keluhannya apa. Terus apakah nanti bakal disampaikan lagi ke atasannya," katanya.
"Contoh, saya di Bekasi ada warga yang sakit atau apa, banyak contoh yang kayak gitu lah. Kalo ada duit pribadi saat itu ya bantu, jangan nunggu duitnya dari mana,” lanjut Dede.
Ia menegaskan bahwa dirinya memang sudah siap untuk kalah.
Hingga ia tak lagi merasa khawatir menjadi depresi ketika ia gagal nyaleg.
Dede malah dengan santai menjadikannya candaan, seolah apapun yang terjadi memang Dede sudah stres.
"Kalau dibilang, ‘Sudah siap?’ Harus udah siap. Walaupun nanti terjadi apa-apa harus sudah siap. Sudah stres a," ucap Dede.
Ia berseloroh bahwa sekarang saja, dirinya sudah stres.
Nasib Opie Kumis
Sementara berbeda nasib dengan Opie Kumis yang mengaku hanya mengeluarkan modal Rp25 juta.
Opie Kumis yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi, daerah pemilihan (dapil) 6 DKI Jakarta.
Ia diusung dari Partai Amanat Nasional (PAN).