"Ada yang masih di atas pagar, ada yang di genteng," kata Vina.
Baca juga: Sosok Majikan Siksa 5 ART di Jaktim, Seorang Wanita Diduga Punya Klinik
Mereka tampak memanjat pagar dengan tinggi kisaran dua meter dan dipasangi kawat berduri.
Saat ditanya mengenai kejadian yang terjadi, lima perempuan itu mengaku kabur dari rumah tersebut lantaran ada penyiksaan.
"Kata dia, 'Saya kerja, mau kabur. Di dalam ada penyiksaan' begitu," kata Vina.
Melihat hal itu, warga langsung bergegas menolong.
Namun karena pagar dan tembok rumah sang majikan itu dipasangi kawat berduri serta pecahan kaca, dua ART pun mengalami luka ketika memanjat.
Mereka lalu dibawa warga sekitar ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Masih merujuk keterangan korban, Vina mengatakan para PRT itu sempat berupaya menghubungi yayasan penyalur yang membawa mereka bekerja sebelum melarikan diri.
Tapi nomor penyalur yang bersangkutan tidak pernah dapat dihubungi.
Sementara kondisi rumah tempat korban bekerja, selalu dalam keadaan terkunci dan diawasi secara ketat menggunakan kamera pengawas.
Keberadaan anjing peliharaan majikan korban yang selalu menyalak ketika para korban hendak melarikan diri dari rumah, membuat korban tidak dapat berbuat banyak.
Sering Disiksa
Vina menutukan, kelima korban dalam keadaan ketakutan dan menangis saat berupaya kabur memanjat pagar dengan tinggi sekitar dua meter yang dipasangi kawat berduri.
Menurut keterangan korban, tindak penganiayaan berupa diseterika hingga mengalami luka bakar.
Bahkan ada yang dipaksa memukul kepala mereka sendiri bila dianggap majikan berbuat salah