TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Mendekati pelaksanaan pemilu, biasanya banyak cara yang dilakukan para caleg untuk bisa mendapatkan suara sebanyak-banyaknya.

Salah satu cara, yakni melakukan serangan fajar dengan memberikan sejumlah uang dan kartu nama si caleg agar pemilih memberikan suaranya.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Banyuasin April Yadi mengatakan Bawaslu Banyuasin memetakan daerah rawan serang fajar. 

Wilayah perairan terutama di desa-desa yang jangkauannya jauh paling beresiko terjadinya money politic atau serangan fajar.

"Daerah perairan itu kami petakan sangat rawan terhadap money politic, karena faktor wilayah. Semakin sulit dan jauh wilayah itu dijangkau, potensi besar terjadi money politic sangat besar," katanya, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Sempat Surut, Banjir di Rantau Bayur Banyuasin Kembali Terjadi, Warga Memilih Bertahan di Rumah

Lanjutnya, di wilayah perairan juga tidak dapat seluruh Panwascam dapat menjangkaunya lantaran harus ditempuh menggunakan speedboat.

Waktu tempuh antara satu desa ke desa lain juga terbilang jauh.

Sehingga, pengawasan yang dilakukan juga tak dapat secara keseluruhan dapat dilakukan untuk setiap kecamatan.

Tinggal lagi, Bawaslu mengharapkan dan imbau peran serta masyarakat untuk ikut melakukan pemantauan terkait pelanggaran-pelanggaran yang ada.

"Kalau di Kecamatan Talang Kelapa, terbilang sulit untuk money politic. Tidak menutup kemungkinan ada, tetapi tinggal metode yang mereka gunakan. Apakah menggunakan sistem cash atau malah menggunakan e-wallet," ungkapnya.

Karena, di wilayah Kecamatan Talang Kelapa terbilang dekat dengan kota dan juga daerah jangkauan juga sangat dekat.

Tinggal lagi, melakukan pemantauan terkait dugaan-dugaan money politic atau serangan fajar.

"Bila ada laporan, pastinya akan dilakukan penindakan. Selain itu, harus ada bukti terkait serangan fajar tersebut," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com