Artinya: "Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan dimanapun kau berada."
Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW bersabda kepada seorang laki-laki yang akan melakukan perjalanan jauh (bermusafir). Rasulullah SAW mengatakan semoga engkau selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT di mana pun kamu berada.
Doa rasulullah kepada pemuda yang melakukan musafir ke Makkah.
فِيْ حِفْظِ اللهِ وَكَنفِهِ وَزَوَّدَكَ اللَهَ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَوَجَّهَكَ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُنْتَ
Latin:
Fi hifzhillahi wa fi kanafihi wa zawwadakallahuttaqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka ilal-khairi haitsu kunta wa aina ma kunta.
Artinya:
"Semoga engkau dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah SWT dan semoga Allah SWT memberikan perbekalan takwa kepadamu, mengampuni dosa-dosamu, dan membimbingmu kepada kebaikan di mana pun engkau berada."
Biasanya walimatussafar ini diisi dengan pembacaan doa bersama, tausiah dan ditutup dengan mengajak makan tamu undangan.
Selepas pulang dari ibadah umrahpun, biasanya jamaah haji dan umrah tersebut akan melayani para tetangga, sanak famili dan teman-teman yang berdatangan untuk menyambut kedatangannya, mereka disuguhi dengan makanan, minuman serta doa.
Hukum Menggelar Walimatul Hajj dan umroh
Pada dasarnya walimatus safar dengan diadakannya pesta (tasyakuran) sebelum berangkat haji dan umrah serta sekembalinya dari haji dan umrah adalah tradisi yang baik. Karena di dalamnya ada unsur silaturahim, pemberian makanan dan doa untuk saling menumbuhkan rasa cinta sesama umat Muslim.
Di dalam hadis-hadis Nabi SAW juga terdapat riwayat penyambutan para sahabat atas kedatangan orang yang baru berpergian baik dari perjalanan haji, umrah, berdagang atau lainnya.
Dikutip dari bincangsyariah.com, imam Al Bukhari meriwayatkan hadis dari Ibnu Abbas yang mengatakan:
لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ اسْتَقْبَلَتْهُ أُغَيْلِمَةُ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَحَمَلَ وَاحِدًا بَيْنَ يَدَيْهِ وَآخَرَ خَلْفَهُ
“Ketika Nabi saw. tiba di Makkah, Beliau disambut oleh anak-anak kecil Suku Bani ‘Abdul Muthalib lalu Beliau menggendong salah satu dari mereka di depan dan yang lainnya dibelakang”