TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG- Cerita keseharian Rizky, bocah yang jualan demi hidup 3 orang adiknya pasca ditinggal ibunya meninggal curi perhatian netizen dan banyak pihak.
Berbagai bantuan pun mulai banyak didapatkan iki, sapaan akrabnya karena mendengar kisah perjuangan yang cukup menyayat hati.
Diusinya yang baru 11 tahun, ia harus berjuang mencari nafkah demi menghidupi ketiga adiknya yang masih kecil.
Setiap jam 12 siang usai pulang sekolah, Iki harus siap- siap berjualan menjajakan barang daganganya.
Saat di wawancarai, Selasa (30/1/2024) ia mengaku setiap hari berjalan puluhan kilo untuk menjajakan jualannya berupa kerupuk, kelempang dan berbagai cemilan lain yang dikemas dalam kemasan kecil.
Bahkan, ia harus berjalan kaki mengelilingi wilayah dua kecamatan, Seberang Ulu 2 hingga Kecamatan Plaju Palembang.
Ia yang tinggal di kontrakan Jalan DI Panjaitan Lr Keramat Gang Bakti Kecamatan SU 2 Palembang, berdagang siang hari usai pulang sekolah harus dilanjutkan dengan mengamen hingga pukul 22.00 Wib guna menambah pundi yang harus dikumpulkan.
"Jualan kadang sehari dapat Rp50 ribu hingga Rp150 ribu. Itu juga jarang habis, makanya malam harinya saya ngamen," ungkap Iki sapaannya, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Senyum Bahagia Rizky dan Adiknya, Diajak Jalan-jalan dan Diberi Bantuan dari YBM PLN UID S2JB
Menurutnya, suka duka di jalanan sejak tiga tahun berdagang membantu memenuhi kebutuhan keluarga banyak yang ia lalui.
Cuaca panas disertai hujan tetap ia lalui agar dagangan laku terjual.
"Ditodong, ditipu bahkan dagangan dirampas. Tapi, saya biarkan saja. Takut mereka dendam," kata Riski.
Ia berharap kedepannya usaha maupun pendidikannya semoga sehat dan berjalan lancar.
Sementara, Sa'adah nenek Iki berkata bahwa sejak ditinggal Ibunya yang sejak tanggal 14 Januari 2024, ia semakin gencar berjualan.
Dirinya yang membuat masakan untuk dijual Iki menjelaskan, bahwa setelah keliling berdagang, cucunya ngamen pada malam harinya.
"Iki hidupnya banyak motivasi, misalnya sehari harus minimal dapat Rp200ribu, jadi harus bagaimana cara harus dipenuhi. Bahkan sebelum Ibunya meninggal Iki juga membantu pengobatan ibunya setiap minggunya untuk kontrol berobat karena sakit Jantung terpendam," ujarnya.
Sejauh itu, telah banyak pejabat maupun lembaga atau instansi lainnya telah menyalurkan bantuan kepadanya untuk keperluan Iki dan ketiga adiknya.
"Pejabat kementerian, Pj Walikota Palembang Ratu Dewa, camat hingga lurah sudah menyalurkan bantuan. Kami ucapkan banyak terima kasih," jelasnya.
Baca berita menarik lainnya di google news