Namun, Shin Tae-yong enggan membeberkan, negara mana yang tertarik menggunakan jasanya, apakah dari Asia Tenggara?
"Saya tidak boleh mengarahkan (memimpin) siapa pun lagi di Asia Tenggara," sambungnya.
Mantan pelatih Korea Selatan yang pernah membawa Son Heung-min dan kolega mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 itu sementara ini bakal menepati janjinya bersama Timnas Indonesia.
Yakni menghormati kontrak dengan federasi yang akan berakhir pada Juni mendatang.
"Ada pembicaraan untuk memperbaharui kontrak, dan saya bisa saja membayar denda dan pergi ke tempat lain," bebernya.
"Namun untuk saat ini, saya akan menepati janji saya untuk memperpanjang masa kontrak saya dengan Indonesia hingga Juni (2024)," tambahnya.
Di sisi lain, Shin Tae-yong yang ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak akhir 2019 lalu menilai skuad Garuda menunjukkan peningkatan.
"Para pemain muda mengalami performa naik dan turun, namun semangat juang dan semangat mereka terus menunjukkan peningkatan," ungkapnya.
Ia juga menanamkan profesionalisme seperti kebiasaan orang Korea. Rahasianya dengan jadwal hidup yang ketat menurut laporan media tersebut.
"Berbeda dengan pemain Korea yang tiba di tempat latihan dan bersiap dalam waktu 2-3 menit, pemain Indonesia tidak keluar bahkan setelah 10 menit atau 15 menit lebih santai," bebernya.
"Jadi mereka bergerak cepat dari pelatihan untuk waktu mandi hingga waktu makan."
"Saya menetapkan jadwal sehingga itu harus terjadi," sambungnya.
Jadwal kedisiplinan tersebut berlaku selama di tempat latihan, namun untuk masalah ibadah, Shin Tae-yong memberikan kebebasan kepada para pemain.
"butuh empat tahun untuk mengubah konstitusi saya seperti itu," jelasnya.
Kini, dengan modal babak 16 besar Piala Asia 2026, Timnas Indonesia memiliki kepercayaan diri yang bagus untuk menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret mendatang.