TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bencana alam terjadi di sejumlah daerah di Sumatera Selatan mulai banjir akibat air pasang, banjir bandang hingga longsor.
Dampaknya bukan cuma menganggu aktivitas warga tapi juga menyebabkan kerusakan pada rumah, bangunan, perkantoran hingga merusak lahan perkebunan dan pertanian juga kolam ikan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, M Iqbal Alisyabana menjelaskan ada beberapa penyebab bencana alam di Sumsel yakni banjir karena faktor banjir besar atau siklus banjir lima tahunan.
Kondisi tersebut juga diperparah karena curah hujan tinggi sehingga membuat air hujan tidak bisa mengalir ke sungai dan menggenang di pemukiman hingga merusak areal perkebunan dan sawah.
Baca juga: Data Korban Banjir di Lahat, Ratusan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di 3 Kecamatan Terendam
Sementara itu untuk penyebab longsor karena dampak cuaca panas elnino beberapa waktu lalu membuat banyak pohon rusak dan alih fungsi lahan juga membuat tanaman minim sehingga tanah tidak kokoh atau tidak ada cengkraman dan longsor diterjang hujan yang lama.
"Saluran air juga banyak tersebut sampah saat musim kemarau lalu sehingga saat hujan air tidak lancar mengalir sehingga banjir," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyabana , Sabtu (27/1/2024).
Iqbal menambahkan Sumsel sudah mengeluarkan siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor hingga April 2024.
Menghimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan potensi banjir dan longsor agar selalu waspada, menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membersihkan saluran air.
"Kita juga berkoordinasi dengan tiga Dinas PU untuk mengatasi banjir yang diprediksi terjadi hingga April," ujarnya.
Arahan Pangdam II Sriwijaya
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil telah memerintahkan Dandim 0405/Lahat membantu seoptimal mungkin terkait bencana alam di Kabupaten Lahat provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Selain itu Pangdam juga meminta jajarannya, senantiasa berkoordinasi dengan stake holder terkait, sehingga dapat mempercepat proses penanggulangan dan mencegah resiko yang dialami masyarakat
Hal ini diungkapkan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil melalui Kapendam II Sriwijaya Kolonel Arh Saptarendra Prasada, S.T., M.M, Sabtu (27/1/2024).
Menurutnya, Pangdam II Sriwijaya, saat bersamaan sedang melaksanakan kunjungan kerja di Pagar Alam dan tadi sempat mendatangi lokasi banjir di Pagar Alam bersama dengan para Forkopimda setempat.
"Demikian halnya dengan adanya peristiwa di Pagar Alam, Dandim 0405/Lahat juga, sudah diperintahkan Pangdam agar mengerahkan personel dan bantuannya kepada masyarakat setempat, yang terdampak termasuk pembersihan material (lumpur dan kayu) bersama dengan polres Pagar Alam, " kata Kapendam.