Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Pengusaha di OKU Senang, Rencana Eksodus Karyawan SMBR, Beri Dampak Positif -1

Penulis: Leni Juwita
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Liputan Khusus Tribun Sumsel, Rencana eksodus atau pindahan semua karyawan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dari Kota Palembang ke Baturaja berdampak positif bagi Ogan Komering Ulu (OKU).

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Rencana pindahan semua karyawan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dari Kota Palembang ke Baturaja akan berdampak positif bagi Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Pengusaha properti dan kuliner menyambut baik rencana itu.

Itulah sebabnya Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTM MM MPd berharap rencana eksodus 200an karyawan itu dapat segera terwujud.

"Manfaat positif yang akan didapatkan Kabupaten OKU sangat banyak, yang jelas akan mendongrak pertumbuhan ekonomi," kata Teddy.

Lalu daya beli akan naik dan memacu pertumbuh bisnis-bisnis kuliner dan ekonomi kreatif lainnya. Teddy optimistis petumbuhan ekonomi akan menggeliat , ekonomi kreatif juga akan bergerak, perdagangan barang dan jasa juga ikut terkerek

"Bisnis properti, apalagi kuliner, rumah makan, semua akan ikut terdongrak," katanya.

Liputan Khusus Tribun Sumsel, pengusaha properti ikut senang sehubungan rencana eksodus PT SMBR (TANGKAP LAYAR TRIBUN SUMSEL)

Teddy menjelaskan, Pemkab OKU sejak zaman pemerintahan Kuryana Azis (alm) sudah mengusulkan agar semua aktivitas kantor karyawan SMBR dipusatkan di Baturaja.

Di masa kepemimpinannya, Teddy juga melanjutkan usulan tersebut.

Teddy mengaku sudah bertemu secara khusus dengan Direktur Utama PT Semen yang saat itu dipimpin Daconi Khotob.

Di kesempatan itu dia kembali mengusulkan agar semua aktivitas dan perkantoran SMBR yang ada di Palembang dan Lampung agar dipindahkan dan berkedudukan di Kota Baturaja.

Dikatakan Teddy, memang sudah seharusnya semua terpusat di Baturaja, karena yang dieksploitasi untuk memproduksi semen merupakan kekayaan alam Kabupaten OKU.

"Masa eksploitasi bumi OKU, tapi pajak-pajak dan lainnya kembali ke Palembang atau Lampung, ini menjadi anomali dan mengecewakan masyarakat,” tegas dia.

"Pemerintah Kabupaten dan Komering Ulu sangat mendukung wacana dipindahkannya karyawan SMBR dari Palembang ke Baturaja. Semoga ini segera terwujud," ujar Teddy.

Teddy sudah mendapat informasi bahwa pihak SMBR sudah membangun kantor pusat dan membangun apartemen untuk persiapan pemindahan karyawaan dan diperkirakan pada 2024 sudah selesai.

"Setahu saya rencana ini sudah disiapkan sangat matang dan sudah diwacanakan sejak dulu bukan ujug-ujug langsung dipindahkan," kata Teddy.

Pengusaha kuliner dan properti di Kabupaten OKU menyambut gembira wacana pemindahan 200an karyawan PT Semen Baruraja Tbk (SMBR) site Pelembang ke Baturaja.

Meksipun belum tahu kapan pasti pemindahan karyawan itu terwujud, para pengusaha di Kota Baturaja sudah beandai-andai usahanya akan ikut kecipratan rezeki.

Seperti dituturkan Hj Linda (67). Pengusaha rumah makan yang paling laris di Kota Baturaja ini merasa optimistis eksodus karyawan SMBR akan membantu mendorong kemajuan pertumbuhan ekonomi di Baturaja.

Linda seorang pensiunan PNS yang dulu membuka kantin di areal SMBR.

Dia mengatakan, kehadiran karyawan SMBR akan memberi dampak positif bagi pengusaha kuliner dan warung-warung nasi.

Argumen senada disampaikan pengusaha properti, Edy (60), yang optimistis akan membawa dampak positif bagi perputaran uang di Kota Baturaja.

"Ini kabar gembira, semoga segera terwujud," harap pemilik usaha kontrakan ini.

Menurut Edi, pasca pandemi Covid-19 memang perekonomian terpuruk hingga awal 2024 belum pulih sepenuhnya. Harga sewa rumah dan kontrakan ruko juga anjlok.

Sebelum pandemi, harga kontakan rumah permanen yang letaknya setrategis dan memiliki fasilitas lengkap dipatok Rp 20 juta hingga Rp 25 juta. Namun sekarang sudah jatuh di Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.

Kemudian harga tanah di lokasi yang setrategis seperti di kawasan sekitar Universitas Baturaja bagian depan itu dulu harganya Rp 450 juta hingga Rp 500 jura per kapling ukuran ruko.

Sekarang harga sudah turun setengah dari harga sebelumnya.

Namun menurut informasi, kata Edi, di beberapa tempat khususnya daerah ring I SMBR memang ada yang sudah mulai ancang-ancang untuk menaikan harga sewa menyusul ada wacana akan akan perpindahan karyawan SMBR dari Palembang ke Baturaja.

Edy mengatakan, karyawan pindahan yang bakal membeli atau sewa rumah tak seluruhnya sebab SMBR memiliki wisma yang mewah dengan fasiltas lengkap, kemudian informasinya SMBR membangun apartemenuntuk karyawannya.

Selain itu SMBR juga memiliki komplek perumahan Tiga Gajah di lingkungan pabrik yang sudah dibangun sejak pabrik semen mulai berdiri.

Sementara itu menurut informasi karyawan PT SMBR totalnya sekitar 600 orang dengan rincian di Site Baturaja sebanyak 400 orang, di site Palembang sebanyak 200 orang, dan site Lampung sekitar 40 orang.

Tahap awal ini karyawan Site Palembang yang jumlahnya sekitar 200 orang itu yang akan dipindahkan ke Baturaja. Dari jumlah itu ada sekitar 40 orang yang merasa keberatan kalau dipindahkan ke Baturaja.

Padahal, menurut informasi diterima Tribun, sejak SMBR berada di bawah naungan Semen Grup Indonesia (SIG) maka peluang dipindahkan ke luar Sumsel itu terbuka lebar, artinya bisa saja pindah ke Jakarta, ke Semen Padang, atau semen lainnya di bawah naungan SIG. (eni)

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

Berita Terkini