TRIBUNSUMSEL.COM- Kepala sekolah SMKN 2 Majene, Sulawesi Barat mengungkapkan keberadaan hadiah uang Rp10 juta siswanya dari lomba Sayyang Patudu.
Belakangan viral salah satu siswi SMKN 2 Majene Sulawesi Barat yang juara 1 mengeluhkan menerima hadiah uang tunai Rp 10 juta namun tidak kunjung mendapatkan haknya.
Sementara itu, panitia dikabarkan sudah mengirimkan uang itu ke bendahara sekolah.
Baca juga: Awal Mula Siswi Menang Lomba Tapi Cuma Dapat Tulisan Rp10 Juta, Kepsek Ungkap Uang Dipotong pajak
Terkait hal ini, Kepala SMKN 2 Majene, Nurdin Sanuddin merespons soal hadiah lomba sayyang pattudu pada event Celebes Heritage Festival di Stadion Prasamya Majene, Sulawesi Barat.
Nurdin membenarkan jika uang hadiah tersebut telah diberikan dan dipotong pajak sebesar lima persen.
"Sisa Rp 9,5 juta di pembina kesenian Iqdar," kata Nurdin, Sabtu (13/1/2024), dikutip dari Tribun-Sulbar.com.
Namun, ia menjelaskan bahwa uang tersebut tak semua langsung diberikan ke siswa yang mengikuti lomba Sayyang Pattudu.
Adapun keberadaan uang hadiah etrsebut digunakan untuk membayar keperluan yang dibutuhkan saat lomba.
Baca juga: Nasib Siswi SMK Menang Lomba Rp10 Juta, Diberi Rp350 Ribu Secara Tertutup, Kepsek Minta Maaf
Berbagai kebutuhan untuk lomba tersebut yakni:
Sewa kuda: Rp 350.000
Sewa rebana: Rp 150.000
Make up dua orang: Rp 400.000
Sewa baju parrawana 10 orang x Rp 50 ribu: Rp 500.000
Sewa pembawa payung: Rp 50.000
Sewa pakkalindadaq: Rp 50.000
Sewa pawang kuda: Rp 50.000
Sewa Boko pessawe depan: Rp 350.000
Sewa totamma belakang: Rp 150.000
Konsumsi latihan: Rp 300.000
Konsumsi saat lomba: Rp 500.000
Kaus tangan enam lembar: Rp 100.000
Total, berbagai kebutuhan lomba tersebut membutuhkan biaya Rp 3.150.000.
"Sisa Rp 6.350.000 dari hadiah," ujarnya.
Sebanyak 18 siswa yang mengikuti loma tersebut akan mendapatkan uang Rp 350 ribu.
"Sisa Rp 50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah pada Senin 15 Januari 2024 nanti," ujarnya.
"Upacara nanti akan diberikan uang pembinaan Rp 350 ribu bersama piagam," sambung Nurdin.
Terkait hal ini, Nurdin mengatakan akan memanggil siswa beserta para orang tuanya.