TRIBUNSUMSEL.COM - Peristiwa mengerikan terjadi di Malang, Jawa Timur.
Hal tersebut ketika Abdul Rahman alias AR tega membunuh Adrian Prawono (34).
Diketahui, AR merupakan seorang terapis sementara Adrian Prawono adalah pasiennya.
Diketahui, seorang terapis bernama Abdul Rahman alias AR tega membunuh pasiennya bernama Adrian Prawono (34).
Kejadian ini menghebohkan warga yang berada di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis menjelaskan secara detail terkait penyelidikan tersebut.
Kasus ini terungkap berawal dari adanya laporan orang hilang pada 15 Oktober 2023 bernama Adrian Prawono (34), warga Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya.
"Kemudian, ada penemuan tubuh manusia tanpa bagian kepala, tangan, serta kaki di Sungai Bango.
Dari hal tersebut, kami lakukan penyelidikan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (5/1/2024).
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan petunjuk yang mengarah kepada tersangka bernama Abdul Rahman (inisial AR), warga Probolinggo dan dilakukan penangkapan.
"Kami mendapatkan petunjuk berupa komunikasi terakhir korban, yang mengarah kepada tersangka berinisial AR.
Kami lakukan pendalaman,"
"Dan pada Jumat (5/1/2024) dinihari tadi, kami mendapati bahwa ada potongan tubuh yang dipendam tersangka di pinggir sungai.
Potongan tubuh yang sudah tinggal tulang itu, adalah bagian kepala, telapak tangan dan telapak kaki," jelasnya.
Setelah itu, tulang belulang potongan tubuh korban tersebut dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan autopsi.
Dirinya menuturkan, bahwa tersangka AR telah mengakui perbuatan pembunuhan dan mutilasi tersebut.
"Tersangka AR mengakui dan kooperatif.
Dan saat ini, penyelidikan masih berjalan.
Kami juga telah memeriksa sebanyak 3 orang saksi dan kemungkinan akan bertambah," terangnya.
Atas perbuatannya tersebut, tersangka AR dijerat dengan Pasal 338 atau Pasal 340 KUHP.
Dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau seumur hidup.
Lalu untuk keberadaan mobil milik korban, yaitu Toyota Rush bernopol L-1465-JK, ditemukan polisi terparkir di pinggir Jalan Raya Sawojajar.
Dan sudah diamankan dan dibawa ke Polsek Kedungkandang.
Sementara itu, terkait identifikasi lebih lanjut tulang belulang potongan tubuh korban, polisi telah memanggil pihak keluarga.
"Kami sudah menghubungi pihak keluarga dari Surabaya, untuk mengenali bagian struktur giginya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan dan mutilasi kembali terjadi di Kota Malang.
Pelaku merupakan seorang terapis pijat yang membunuh pasiennya sendiri.
Baca juga: Sosok Adrian Prawono, Korban Mutilasi Oleh Terapis di Malang, Pengusaha Kafe Sukses di Surabaya
Baca juga: Detik-detik Mengerikan Saat Terapis di Malang Mutilasi Pasien, Tubuh Dipotong dan Dibuang ke Sungai
Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, tersangka merupakan laki-laki bernama Abdul Rahman, warga Probolinggo.
Sedangkan korbannya, bernama Adrian Prawono (34), warga Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya.
Pembunuhan dan mutilasi itu, dilakukan tersangka di rumah kos yang terletak di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Dari informasi yang dihimpun, pembunuhan dan mutilasi itu dilakukan pertengahan Oktober 2023.
Namun, baru terungkap di awal Januari 2024 ini.
Di rumah kos tersebut, tersangka tinggal berdua bersama istrinya dan membuka usaha terapi pijat kesehatan.
Sehingga, tersangka menyewa dua kamar.
Dimana satu kamar untuk tinggal dan istirahat, sedangkan satu kamarnya lagi untuk usaha terapi pijat.
Kasus pembunuhan dan mutilasi itu terungkap saat tersangka Abdul Rahman ditangkap polisi pada Kamis (4/1/2024) sore.
Dan pada Jumat (5/1/2024) dinihari, tersangka datang kembali ke rumah kos bersama polisi dengan tangan diborgol.
Lalu, disuruh menunjukkan lokasi potongan tubuh korban dipendam.
Setelah itu, polisi memasang garis polisi di kamar kos yang ditempati tersangka.
Diketahui, bagian tubuh korban yaitu kepala, telapak tangan dan telapak kaki dipendam oleh tersangka di sebuah lahan kosong yang berada di pinggir Sungai Bango.
Sedangkan bagian tubuh lainnya, ditaruh di kasur dan dibuang ke aliran Sungai Bango.
Renovasi Kos
Usai membunuh dan memutilasi korbannya, terduga pelaku berinisial AR langsung melakukan renovasi kamar kosnya.
Hal itu diungkapkan langsung pemilik rumah kos yang ditempati terduga pelaku, Muhamad Irianto (61).
"Sekitar pertengahan Oktober,
AR ini minta izin ke saya untuk renovasi mengecat kamar kos.
Selain itu, AR juga mengganti dan membelikan kasur baru,
karena alasannya kasur yang lama sudah tipis dan sudah dibuang ke sungai," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (5/1/2024).
Setelah izin kepada pemilik, renovasi kamar kos itu pun disetujui, dan AR lah yang melakukan sendiri renovasi tersebut.
"Jadi, AR sendiri yang mengecat kamar kosnya," tambahnya.
Namun, Muhamad Irianto tidak memiliki prasangka atau pikiran buruk terhadap renovasi kamar kos tersebut.
"Saya pikir renovasi seperti biasanya. Lagipula, AR ini sudah kos di tempat kos saya sudah lama, hampir lima tahun. Jadi, tidak ada pikiran atau prasangka negatif," pungkasnya.
Sosok Andrian Prawono
Adrian Prawono (34), warga Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya yang dibunuh dan dicacah oleh terapis pijat di Malang ternyata pengusaha kafe di Kota Batu.
Salah seorang tetangga Adrian Prawono (AP) di Surabaya mengaku dirinya juga sempat mendengar sekelebatan informasi bahwa AP belakangan ini tak kunjung pulang.
Namun, ia tak mengetahui, apakah AP memang pindah domisili atau memang karena memiliki urusan lain sehingga menyebabkan jarang tampak pulang atau berada di rumah.
Namun, mengenai sosok AP, ia tak begitu mengenal dekat.
Saat kebetulan berpapasan, AP biasanya menyapa dirinya.
Namun hanya sebatas itu. Selebihnya, seperti mengobrol panjang, hampir tidak pernah.
"Iya kenal. Iya sempat dengar (hilang). Saya enggak pernah interaksi. Cuma nyapa aja," ujarnya saat ditemui awak media, pada Jumat (5/1/2024) sore.
Ia hanya sebatas mengetahui sosok AP sebagai seorang tetangganya yang tinggal di alamat tersebut.
Ia juga tak menampik, sosok AP bekerja sebagai pengusaha kafe di Kota Batu.
Selebihnya, perempuan berambut panjang sebahu itu tidak mengetahuinya.
"Iya tahu (dia punya kafe di Batu) jumlahnya nggak tahu. Nomor teleponnya gak tahu," katanya.
Selain belum berkeluarga, ia juga mengungkapkan, sosok AP merupakan anak tunggal, dan selama ini selalu tinggal di rumah tersebut bersama kedua orangtuanya.
"Belum (berkeluarga). Iya tahu (dia punya kafe di Batu) jumlahnya nggak tahu. Iya slentingan aja (dia hilang). Gak ada saudara. Anak tunggal," pungkasnya.
(Tribun Jatim)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News