TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengertian Tahun Syamsiyah atau disebut juga dengan nama tahun masehi, sejarah dan penjelasannya.
Tahun masehi disebut juga sebagai tahun syamsiyah. Apa arti tahun masehi atau tahun syamsiah dan bagaimana sejarahnya? Berikut penjelasannya.
Kata Masehi dalam bahasa Arab disebut “al-masih”. Kata ini dalam Alkitab bahasa Arab dipakai untuk istilah bahasa Ibrani "Mesiah" atau "Mesias".
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Masehi merupakan perhitungan waktu yang dimulai sejak lahirnya Isa Al Masih. Masehi dihitung sejak hari tersebut, sedangkan sebelum itu disebut juga sebagai Sebelum Masehi atau SM.
Tahun Masehi adalah sistem kalender yang digunakan sebagian besar masyarakat dunia.
Di dalam Islam, tahun masehi dikenal juga dengan tahun syamsiyah.
Syamsiyah artinya: matahari.
Menurut islam, tahun syamsiyah atau tahun masehi adalah tahun yang perhitungan pada kalender masehi berdasarkan peredaran matahari yaitu peredaran bumi mengelilingi matahari atau revolusi bumi.
Pada umumnya, tahun Masehi dihitung berdasarkan dengan lamanya gerak bumi memutari matahari.
Dalam perjalanan awalnya, terdapat keragaman mengenai panjang tahun matahari ini. Ada yang menetapkan 360 hari, 365 hari, 365,25 hari dan 366 hari. Demikian lagi mengenai bilangan bulan-bulannya.
Satu hari adalah lama waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk melakukan rotasinya. Sementara itu, satu tahun adalah lama waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk memutari matahari secara penuh. Dengan demikian, satu revolusi bumi membutuhkan waktu satu tahun dengan lama hari yaitu 365,25 hari.
1 Masehi berapa tahun yaitu satu tahun. Contohnya, sekarang adalah tahun 2023 Masehi. Sedangkan 1 tahun terdiri dari 365 hari atau kadang-kadang 366 hari (setiap empat tahun sekali atau dikenal dengan tahun kabisat).
Pada kalender Masehi, satu tahun dibagi menjadi 12 bulan yaitu Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Jumlah hari setiap bulan tidak sama. Penetapan tahun Masehi mula-mula dilakukan oleh Julius Caesar dari Kerajaan Romawi.
Sejarah Tahun Masehi
Dikutip dari gramedia.com, Kalender Masehi dikenal juga sebagai kalender Gregorian pertama kali dikenalkan pada tahun 1582. Sistem penanggalan ini berdasarkan perhitungan waktu perputaran bumi terhadap matahari. Kalender Masehi ditemukan pertama kali digunakan di benua Eropa.
Perhitungan kalender Masehi yang didasarkan pada perputaran bumi mengelilingi matahari ditemukan oleh seorang astronom Romawi. Dari perhitungan tersebut didapatkan angka 365,25 hari. Hal tersebut berpengaruh pada musim yang datang lebih lambat.
Kemudian, Kaisar Julius Caesar menambahkan satu hari di bulan Februari setiap empat tahun sekali. Penanggalan ini kemudian dikenal sebagai kalender Julian. Namun, pada tahun 1570-an, kalender Julian melenceng dari tanggal matahari sebanyak 10 hari.