Arti Kata Bahasa Arab

Keutamaan Muhasabah Akhir Tahun, Berikut Amalan, Waktu yang Tepat, Cara dan Aspek-aspek Muhasabah

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keutamaan muhasabah akhir tahun, berikut amalan, waktu yang tepat, cara dan aspek-aspek muhasabah.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Keutamaan muhasabah akhir tahun, berikut amalan, waktu yang tepat, cara dan aspek-aspek muhasabah.

Muhasabah adalah instropeksi diri apa yang telah dilakukan dan agar tidak terulang lagi di masa depan, bila perbuatan itu jelek dan menyalahi aturan Allah.

Ada banyak cara melakukan muhasabah:

1. Koreksi diri dan merenungkan soal niat, amalan, juga dosa yang telah diperbuat.

Sudahkah kita memiliki niat untuk menjadi orang yang lebih baik? Sudahkah kita beramal soleh? Dan sudahkah kita menyadari seberapa banyak dosa yang sudah kita perbuat?
Lalu segera niatkan untuk senantiasa lebih taat kepada Allah SWT dan menjauhi segala laranganNya.


2. Laksanakan sholat taubat


Sedapat mungkin laksanakan sholat taubat.
Tata cara solat taubat sama seperti solat pada umumnya, tapi bisa terdiri dari dua rakaat, empat, atau enak rakaat. Kemudian pada bagian sujud paling akhir, akuilah segala dosa yang kamu perbuat dan meminta ampunan pada Allah SWT.


Sebagaimana sabda Rasulullah “Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa ketika itu.”

3. Menerima saran dan nasihat dari orangtua dan orang-orang yang peduli dengan kita.


Sebagai seorang manusia, kadang kita butuh orang lain untuk menyadarkan atas kesalahan yang telah kita perbuat. Maka dari itu, mempunyai teman yang saleh amat dibuthkan, karena bisa saling untuk mengingatkan agar senantiasa bermuhasabah dan mengevaluasi diri.


Rasulullah bersabda “Sesungguhnya aku hanyalah manusia seperti kalian. Aku lupa sebagaimana kalian lupa. Oleh karenanya, ingatkanlah aku ketika diriku lupa.”

Lalu dalam hadits juga dijelaskan, “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi diri seorang pemimpin/pejabat, maka Allah akan memberinya seorang pendamping/pembantu yang jujur yang akan mengingatkan jika dirinya lalai dan akan membantu jika dirinya ingat.” (HR. Abu Dawud)


Arti Penting Muhasabah

Sebagai seorang manusia, setiap hari kita tidak pernah luput dari khilaf dan salah, akantetapi, melalui muhasabah, Allah Maha Pengampun menyambut hamba-hambanya yang berdosa ini. Ia juga mengabarkan bahwa ampunan-Nya lebih besar daripada dosa yang dilakukan oleh umatnya.

Itulah penjelasan yang tertera dalam buku Muhasabah Si Pendosa. Dijelaskan juga bahwa saat kita melakukan muhasabah, maka Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan umatnya, kesalahan dihapuskan, keburukan diganti dengan kebaikan dan dikucurkannya rahmat.

Keutamaan muhasabah :


1. Ciri orang bertakwa


Maimun bin Mahran rahimahullah berkata: “Tidaklah seorang hamba menjadi bertakwa sampai dia melakukan muhasabah atas dirinya lebih keras daripada seorang teman kerja yang pelit yang membuat perhitungan dengan temannya.”

2. Taubatan nasuha
Hasil dari muhasabah adalah taubat.

Muhasabah yang benar akan mengantarkan kita kepada taubat yang akan diawali dengan bentuk penyesalan.
Seperti Rasulullah SAW bersabda: “Menyesal adalah taubat.” (HR Ibnu Majah, Ahmaddan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahiih al-Jaami’ ash-Shaghir).

 

3. Menambah energi untuk menjalankan ibadah
Muhasabah akan menjadi energi tambahan tersendiri ketika kita mengerjakan seluruh perintah Allah SWT. Muhasabah adalah hal yang perlu dilakukan agar kita tidak terjebak dalam kesesatan apalagi kemaksiatan.

 

Aspek Muhasabah dalam Islam

1. Aspek ibadah
Aspek ibadah menjadi salah satu aspek dalam muhasabah. Sebab, ibadah merupakan tujuan utama dari diciptakannya manusia. Seperti firman Allah SWT yang berarti “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”

2. Aspek pekerjaan, rezeki, dan usia
Muhasabah adalah kesempatan bagi umat muslim untuk melakukan introspeksi diri terkait dengan yang telah dikerjakannya selama di dunia. Oleh sebab itu, aspek usia, pekerjaan, dan rezeki menjadi salah satu yang penting untuk diperhatikan.


Dari Ibnu ‘Abbas Ra Rasulullah SAW pernah menasihati seseorang, beliau bersabda,

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum datang matimu.”

3. Aspek kehidupan sosial
Aspek kehidupan sosial yang dimaksud adalah hubungan kita dengan sesama manusia. Seperti Rasulullah bersabda,


“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki harta benda.”

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umat hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang membawa dosa kedzaliman. Ia tidak pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, meminta harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan melawan orang itu.

Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya ini, diberikanlah di antara menguntungkannya si ini, si anu dan si itu. Sampai selesai istimewa telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, (HR Muslim no. 6522).


Waktu yang Tepat Muhasabah
1. Awal waktu
Imam AL-Ghazali menganjurkan seseorang mengalokasikan waktunya untuk muhasabah atau introspeksi diri di pagi hari. Muhasabah dilakukan di awal waktu paling penting, untuk merencanakan kebaikan-kebaikan serta meneguhkan komitmen pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Pada kesempatan itulah, seseorang menetapkan syarat yang berat untuk dirinya dalam meningkatkannya pada kebenaran.

“Ketahuilah, seorang hamba sebagaimana menyediakan waktu pada awal hari untuk menentukan syarat yang berat bagi dirinya sebagai nasihat pada kebenaran seyogyanya menyediakan waktu pada ujung hari untuk ‘menuntut’ dan ‘mengadili’ dirinya baik gerak maupun diam.” (Imam Al-Ghazali).

2. Akhir waktu
Imam Al-Ghazali juga menganjurkan umat muslim melakukan muhasabah pada akhir waktu. Muhasabah di akhir waktu cukup penting sebagai bentuk kesempatan seseorang untuk mengintrospeksi semua perbuatan dirinya, baik diam maupun gerak.

Jadi, kapan waktu yang tepat untuk kita melakukan muhasabah? Bisa dikatakan muhasabah di awal dan di akhir waktu adalah sama pentingnya. Imam Al-Ghazali menganjurkan kepada siapa saja untuk melakukan muhasabah tersebut secara harian, mingguan, bulanan, dan juga tahunan.


Beliau juga mengatakan sebaiknya sebagai orang bijak, kita bisa melakukan muhasabah pada waktu pagi dan sore, awal dan akhir pekan, serta awal tahun dan di penghujung tahun. Tidak ada ketentuan bahwa muhasabah hanya kita lakukan di akhir tahun saja. Muhasabah bisa kita lakukan kapanpun sesuai dengan keinginan.


Itulah keutamaan muhasabah akhir tahun, berikut amalan, waktu yang tepat, cara dan aspek-aspek muhasabah. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Cara Qodho Sholat Ashar Lengkap dari Niat, Urutan Hingga Waktu Pelaksanaannya

Baca juga: Arti Penting Muhasabah dalam Islam, Lengkap Dalil Alquran dan Hadits, Koreksi Diri dan Bertaubat

Baca juga: Pengertian Tahun Kabisat adalah, Istilah yang Ada dalam Kalender Masehi akan Hadir di Tahun 2024

Baca juga: Beda Tahun Syamsiyah atau Tahun Masehi dan Tahun Komariah atau Hijriyah, Begini Dasar Perhitungannya

Berita Terkini