Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap kisah pilu di balik kecelakaan bus Handoyo di Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat.
Baca juga: UPDATE Terkini Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tol Cipali KM 73, Sopir Bus Dikabarkan Selamat
Salah seorang keluarga korban tewas asal Temanggung, Jawa Tengah, Amin Fahrudin, yang berprofesi sebagai driver ojol di Karawang harus kehilangan sang ibu akibat kecelakaan maut itu.
Amin Fahrudin tak menyangka jika sang ibu tercintanya, Cholimah (68), warga Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pergi untuk selamanya akibat menjadi korban Bus PO Handoyo Nopol AA 7626 OA yang mengalami kecelakaan tunggal di KM 73 Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Purwakarta.
Bahkan Amin langsung mendatangi RS Abdul Radjak Kabupaten Purwakarta ketika mendengar kabar tersebut.
Dia bersama istrinya langsung terkulai lemas.
Bahkan istrinya sempat tak sadarkan diri.
Menurut cerita sang tetangga, saat itu Amin sangat terpukul saat mendengar nama Cholimah, warga Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, yang merupakan ibunda Amin, menjadi salah satu korban dan meninggal dunia.
"Ini kami langsung mengecek ke kamar mayat RS Abdul Radjak Purwakarta," ujar Saptoni, saat di temui Tribunjabar di RS Abdul Radzak Purwakarta, Jumat (15/12/2023) dilansir dari Tribun Jabar.
Sementara itu, kejadian tersebut tak disangka sebab Cholimah baru saja berangkat di pagi hari ke Karawang.
Cholimah sendiri berangkat bersama tiga cucunya, yang merupakan anak Amin Fachrudin ke Karawang untuk berlibur.
Naas, belum sampai Karawang, tiba-tiba bus yang membawa Cholimah mengalami kecelakaan.
Padahal peristiwa kecelakaan tersebut terjadi di Kabupaten Purwakarta yang jaraknya sudah dekat ke Karawang.
"Ini, Amin dan istrinya masih syok atas musibah ini," jelasnya.
Baca juga: Sempat Koma, Balita Dianiaya Pacar Tante Dikabarkan Meninggal Dunia, Tak Tertolong Alami Gegar Otak
Baca juga: Penyebab Atta Halilintar Cuma Sekolah Lulus SMP, Sibuk Kerja Demi Keluarga, Kini Ikut Ujian Nasional
Sementara itu, korban lain mengungkap penyebab peristiwa kecelakaan bus Handoyo tersebut
Rahmah (16) mengatakan jika peristiwa itu terjadi karena sopir berkendara dengan ugal ugalan.
"Ya..memang selama dalam perjalanan sopir mengemudikan kendaraannya selalu dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan," katanya, Rahma, Pelajar SMA Kelas XI yang akan berlibur menemui ibunya di Bekasi.
Rahma juga mengungkapkan, dirinya berangkat dari Temanggung ke Bekasi untuk menemui ibunya.
"Saya kangen sama bunda, mumpung sudah beres ujian semester pertama, saya langsung berangkat ke Bekasi."
"Sopir ugal-ugalan saat mengemudikan kendaraan yang saya tumpangi," ungkapnya.
Rahma menjelaskan, dirinya saat itu duduk di tengah bagian kanan, sehingga terbentur tertindih oleh penumpang lainnya.
"Posisi saat celaka saya masih sadar tertindih penumpang lainnya, bus terguling begitu keras sehingga wajar banyak korban jiwa juga," katanya
Rahma juga mengatakan, dirinya juga melihat banyak korban terjepit.
Namun beruntung dirinya selamat.
"Alhamdulillah, saya selamat sekalipun duduk di bagian kanan saat mobil tersebut terguling melintang di tengah jalan," ucapnya
Rahma mengaku bersyukur bisa selamat dari kecelakaan maut tersebut, sekalipun dirinya mengalami luka berat.
"Alhamdulillah bersyukur bisa selamat dala kecelakaan tersebut, sekalipun saya hanya mengalami beberapa luka lecet dimuka, tangan, kaki dan bagian dada."
"Yang paling sakit terasa di bagian kaki kanan yang luka dan saat ini masih terus mendapatkan penanganan medis," katanya.
Baca juga: Bantahan Gus Samsudin Disebut Sebabkan Wanita Tewas di Pondok Tak Berizin, Sebut hanya Beri Wejangan
Saat ini Rahma sedang menjalani perawatan di RS Abdul Razak Purwakarta
Disisi lain, Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi melakukan olah TKP kejadian.
"Kami akan melakukan olah TKP pada Sabtu (16/12) pagi. Kami melihat bahwa ada kelalaian, tapi belum diketahui pasti. Kami juga akan mencari tahu kecepatan bus tersebut saat melintas di lokasi kejadian," ucap Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi kepada wartawan saat melihat kondisi korban di RS Abdul Radjak Purwakarta, Jumat (15/12/2023).
Dirinya mengatakan bahwa pihaknya telah memintai keterangan terhadap sejumlah korban.
"Berdasarkan keterangan penumpang, bermula bus tersebut melintas dari kecepatan yang tinggi saat akan melintas di interchange dan kondisi jalan baik."
"Namun, kondisi jalan menikung dan pengemudi bus sepertinya tidak mengantisipasi terkait tikungan yang cukup tajam sehingga terjadi kecelakan, pengemudi bus tidak dapat mengendalikan kendaraannya," ujarnya.
Edwin mengatakan, kini pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap korban tewas. Ia menyampaikan bahwa saat ini baru delapan korban tewas yang berhasil teridentifikasi.
"Sementara kami dapat menginfokan kecelakaan ini mengakibatkan 12 orang meninggal, 2 orang luka berat dan 7 orang luka ringan. Termasuk sopir, sopir sudah kami amakan di Polres Purawakarta," ucapnya.
Seperti diketahui, Kecelakaan maut bus PO.Handoyo tersebut menyebabkan 17 penumpang dan dua awak jadi korban.
Sampai saat ini, 12 korban meninggal dunia masih di RS Abdul Radjak Purwakarta, menunggu kedatangan keluarga.
Baca juga: 12 Orang Meninggal Dunia, Deretan Foto Kecelakaan Maut Bus Terguling di Tol Cipali,Barang Berceceran
Sebanyak 10 korban di antaranya sudah berhasil di identifikasi.
Berikut data korban meninggal yang sudah berhasil diidentifikasi:
1. Mia Febrianti (40), warga Desa Duri Kelapa, Kebun Jeruk, Jakarta Barat
2. Iskandar (69), warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
3. Resmi Asiatub (60), warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
4. Kasdi (63), warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang
5. Mashudi (57), warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang
6. Yekti Nugrahanti (45), warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang
7. Adelia (5 tahun), anak Mashudi dan Yekti
8. Siti Rohyati (57), warga Desa Ciracas, Jakarta Timur
9. Siti Munjayana (55), warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang
10. Cholimah (68), warga Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Baca juga berita lainnya di Google News