"Saya gendong (Zhafirah), harusnya 1 orang itu bisa empat orang digendong, inisiatif aja nolong," katanya.
"Ife (panggilan Zhafira) itu selamat," sambungnya.
"Kalau yang satunya viral penuh lumpur (Yassiril Amri) meninggal," lanjutnya.
Dika juga mengatakan bahwa sebelum terjadi erupsi sudah melihat sejumlah tanda-tanda alam, salah satunya
"Biasanya diberitahu, ini gak ada kayak gempa dadakan, itu pun di kampung saya, gunung itu sudah ditutup kabut awan," katanya.
Adapun sebelumnya, dalam video yang beredar, Zhafirah meminta pertolongan dengan kondisi tangan patah dan badan penuh abu.
Mahasiswi Politeknik Negeri Padang itu berusaha menarik nafasnya dalam-dalam lantaran sudah tersesak akibat terjebak erupsi di Gunung Marapi.
Pada akhir video, wanita itu terlihat menyampaikan suatu pesan namun sayangnya tidak terdengar dengan jelas apa yang disebutkannya.
Namun, ia sempat meminta pertolongan.
"Ibu tolong saya, begini keadaan saya terakhir disini," ucap Zhafirah di dalam video saat meminta tolong.
Video yang viral tersebut merupakan video yang dikirim Zhafirah kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.
Cara Zhafirah Kirim Video
Rani Radelani, tante dari Zhafirah Zahrim, pendaki yang selamat dari peristiwa Gunung Marapi mengurai cerita saat tahu keponakannya terkena erupsi.
Zhafirah Zahrim Febrina merupakan pendaki wanita yang sempat mengirimkan video sesaat setelah terkena erupsi gunung Marapi hingga wajahnya penuh abu vulkanik.
Pasca video pesannya viral sesaat setelah erupsi untuk meminta pertolongan, kini sosok Zhafirah Zahrim masih menjadi sorotan.