Poltekpar Palembang Viral Dugem

Sindir Poltekpar Palembang, Puluhan Massa Demo Gelar Aksi 'Dugem' di Depan Kantor Gubernur Sumsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan massa menggelar aksi demo dengan menggelar 'dugem' di halaman kantor Gubernur Sumsel untuk menyindir Poltekpar Palembang, Kamis (14/12/2023)

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG -- Buntut viral video dugem mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang mengundang reaksi puluhan masyarakat yang menggelar aksi demo di depan kantor Gubernur Sumsel, Kamis (14/12/2023). 

Dalam aksinya, massa menggelar aksi dugem dengan diiringi musik remix di Kantor Gubernur Sumsel sebagai bentuk sindiran terhadap Poltekpar Palembang. 

"Kami juga ingin dugem di Kantor Gubernur Sumsel jika di Poltekpar diperbolehkan," teriak salah satu massa aksi, Kamis (14/12/2023).

Sebelumnya, perwakilan Kampus Poltepar Palembang sudah menyampaikan klarifikasi dan meminta maaf terkait hiburan dugem mahasiswanya yang turut menghadirkan DJ Sinta Mispan dalam kegiatan Function di Poltekpar Palembang pada akhir November 2023 lalu.

Namun hal itu dirasa belum cukup oleh massa demo ini yang terdiri dari Komite Peduli Pendidikan Provinsi Sumsel (KPPSS) dan DPW Garda Alam Pikir Indonesia Sumsel serta DPW Sumsel MSK-Indonesia hingga PB-FPMP. 

Mereka menuntut Poltekpara diberi sanksi berat.

Baca juga: Kapolda Sumsel Mutasi 332 Pama dan Pamen, Dua Perwira Diperiksa dan Evaluasi

 

Nopri, Koordinator Lapangan mengatakan, kedatangan mereka menuntut Poltekpar ditutup.

Ia menganggap kegiatan dugem di Poltekpar tidak menceminkan sebuah lembaga pendidikan.

"Kedatangan kami ke Kantor Gubernur untuk menyelematkan generasi penerus bangsa, sudah jelas bahwa ada peraturan Polda Sumsel jika musik seperti video viral dari DJ itu dilarang. Tapi, itu justru dilakukan di kampus," ujar Nopri.

Menurutnya, kegiatan yang dilakukan di Poltekpar tidak sehat rohani.

Sebab, dugem merupakan kegiatan yang identik dengan kesan negatif. Apalagi, dalam video yang beredar terdapat minum-minuman yang diduga jenis alkohol.

"Melihat dari video viral itu, jelas tidak sehat rohani. Bahkan ada minuman keras, itu bukan teh tapi minuman memabukkan," ucapnya.

Ia menduga, selain ada minuman keras, juga terdapat barang-barang berbahaya lainnya.

Sehingga pihaknya meminta pihak terkait untuk melaksanakan tes urine terhadap mahasiswa Poltekpar Palembang.

"Kita juga minta BNN turun untuk memeriksa mereka yang ikut dugem," ungkapnya.

Selain menuntut Poltekpar ditutup, dirinya juga meminta para dosen, Rektor dan manajemen lainnya untuk dievaluasi terkait adanya video viral tersebut.

"Kami juga meminta Pj Gubernur memberi evaluasi terhasap kampus di Sumsel, terkhusus mahasiswa agar sebelum mereka wisuda dilakukan tea urine," tukasnya.

Dalam aksi itu, mereka beraudiensi dengan Sekda Sumsel, SA Supriono di ruang rapat yang digelar tertutup. 

Klarifikasi Poltekpar Palembang

Sebelumnya, Direktur Utama Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang Anwar Masatip angkat bicara memberi penjelasan soal viral video pesta dugem di kampus Poltekpar Palembang selama beberapa hari terakhir.

Menurut Anwar Masatip viral pesta dugem di kampus Poltekpar Palembang setelah potongan video tersebut diunggah pertamakali oleh Female Disc Jockey (FDJ) Sinta di media sosial instagramnya.

Saat itu FDJ Sinta memang diundang untuk mengisi sesi terakhir acara Function.

Dirut Poltekpar Palembang Anwar Masatip angkat bicara memberi penjelasan soal viral video pesta dugem di kampus beberapa hari terakhir, Rabu (6/12/2023). FDJ Sinta selaku pengisi acara juga minta maaf atas beredarnya video tersebut. (SRIPO/ANDYKA WIJAYA)

Dalam video dengan keterangan "Dugem di Kampus" juga dibuat oleh FDJ melalui akun media sosalnya, kemudian diunggah lagi oleh banyak akun.

"Acara Function adalah kegiatan yang diselenggarakan pada penghujung pembelajaran teori maupun praktik. Setelah mahasiswa belajar satu semester, mereka membuat acara seperti euforia gembira melewati masa-masa enam bulan dan menyambut Ujian Akhir Semester," katanya.

Lanjutnya, acara Function diisi banyak kegiatan. Seperti pagelaran seni, penyerahan hadiah lomba, serta menampilkan karya sesuai kompetensi pembalajaran yang dibuat mahasiswa. Mulai dari hasil masakan serta skill mahasiswa non akademik lainnya.

"Potongan video yang viral itu sebagian kecil dari kegiatan positif lainnya, tapi yang diunggah dan viral malah penampilan FDJ yang disebut sebagai 'dugem'. Momen itu pun hanya berlangsung 20 menit. Bahkan tangkapan layar seorang perempuan berpakaian seksi di awal video bukan mahasiswa, tapi FDJ yang mengisi acara," jelasnya.

Kendati demikian, Anwari mengapresiasi laporan dan kritik masyarakat. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) yang terganggu karena video viral tersebut.

Pihak kampus katanya, sudah melakukan evaluasi dan memastikan hal tersebut tidak akan terulang.

Sementara, FDJ tersebut, Sinta, meminta ribuan maaf atas video yang diunggahnya. Dirinya memang saat itu menjadi mengisi acara terakhir saat acara yang digelar oleh Poltekpar Palembang.

"Jadi video itu saya sambung-sambung," katanya.

Lanjutnya, dirinya juga tidak mengira video yang dirinya posting akan banyak mendapatkan hujatan dari masyarakat Palembang.

"Namun jujur pak, saya tidak ada maksud begitu, ini saya posting untuk akun pribadi saya sendiri dan kegiatan saya. Dan setiap tampil saya selalu posting kegiatan saya," katanya.

Ditambahkan, sekali lagi dirinya meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Palembang, atas video yang ia posting ," saya meminta maaf sebesar besarnya kepada Masyakarat Palembang," tutupnya.

 

Berita Terkini