Lafal Al-Hafizh berasal dari kata khafidza yang berarti menjaga (jangan sampai rusak), memelihara, dan melindungi.
Akar kata Al-Hafizh dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti melestarikan, melindungi, menjaga, mempertahankan, memelihara, mencegah agar tidak punah atau hilang, bersifat waspada, sadar, perhatian dan awas.
Asmaul Husna Al-Hafizh secara sederhana bermakna bahwa Allah SWT merupakan Dzat yang selalu memantau dan menjaga seluruh ciptaanNya di langit dan bumi, termasuk manusia, jin, hewan serta tumbuhan.
Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna Al-Hafizh ditampilkan beberapa kali di dalam Al Quran. Adapun beberapa contoh penyebutan Al-Hafizh seperti dalam Surah Hud ayat 57 dan Surah Saba ayat 21. Dalil Asmaul Husna Al-Hafizh dalam Al Quran
Surah Hud Ayat 57
فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقَدْ اَبْلَغْتُكُمْ مَّآ اُرْسِلْتُ بِهٖٓ اِلَيْكُمْ ۗوَيَسْتَخْلِفُ رَبِّيْ قَوْمًا غَيْرَكُمْۗ وَلَا تَضُرُّوْنَهٗ شَيْـًٔا ۗاِنَّ رَبِّيْ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيْظٌ - ٥٧
Arab Latin: Fa in tawallau fa qad ablagtukum mā ursiltu bihī ilaikum, wa yastakhlifu rabbī qauman gairakum, wa lā taḍurrụnahụ syai`ā, inna rabbī 'alā kulli syai`in ḥafīẓ
Artinya: “Maka jika kamu berpaling, maka sungguh, aku telah menyampaikan kepadamu apa yang menjadi tugasku sebagai rasul kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti kamu dengan kaum yang lain, sedang kamu tidak dapat mendatangkan mudarat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu.”(QS. Al Hud [11]:57)
Ya Nashir
An-Nashiir (النصير) artinya = Yang Maha Penolong.
Yang Maha Penolong Nama An-Nashir Disebutkan 4 kali di dalam Al-Qur’an.
An-Nashir artinya yang memberi kemenangan untuk hamba-Nya, yang menjamin pertolongan dan pembelaan bagi wali-Nya.
Kemenangan hanya terwujud atas pertolongan-Nya; dan anugrah-Nya. Pemenang hakiki adalah orang yang ditolong Allah. Sebab, tak ada penolong bagi hamba kecuali Allah subhanahu wata’ala, tak ada penjaga bagi manusia kecuali dia.
Allah ta’ala berfirman: