Sopir Feeder LRT Sumsel Mogok Kerja

Sopir Feeder LRT Sumsel Mogok Kerja di Hari Ketiga, Ratu Dewa Sebut Gaji Dibayar Hari ini

Penulis: Hartati
Editor: Shinta Dwi Anggraini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sopir Feeder LRT Musi Emas koridor 2 Semarang Borang Asrama Haji duduk di terminal Sako Perumnas menunggu panggilan jika mobil kembali beroperasi setelah dibayar Pemkot Palembang.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Feeder LRT Sumsel koridor 1 dan 2 yang pengelolaannya di bawah Pemkot Palembang yakni Dinas Perhubungan masih mogok beroperasi karena gaji belum dibayar.

PJ Walikota Palembang, Ratu Dewa berjanji akan melakukan pembayaran gaji ke sopir Feeder LRT Sumsel hari ini karena sudah memerintahkan agar dilakukan pembayaran.

Kemarin, dia mengatakan telat dibayar karena harus ada audit dulu dan sudah selesai sehingga hari ini bisa dibayar.

"Hari ini diperintahkan bayar sehingga besok bisa kembali beroperasi," ujar Ratu Dewa ditemui di sela wisuda Universitas Taman Siswa di Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (6/12/2023).

Sementara itu sejumlah sopir Feeder LRT Musi Emas terlihat tetap berada di terminal Sako duduk sembari bermain gaple.

Sopir mengatakan mereka duduk saja menunggu kalau ada panggilan dari kantor untuk gajian dan bisa kembali bekerja lagi seperti semula.

Baca juga: 2 Terpidana Korupsi di Muara Enim Kembalikan Uang Kerugian Negara Rp 1,8 Miliar

Feeder LRT Musi Emas mogok kerja berada di pool PT Transportasi Global Mandiri (TGM) karena dua bulan gaji belum dibayar oleh Pemkot Palembang (TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI)

Mereka berharap agar gaji segera dibayar sehingga bisa kembali bekerja sebab pusing di rumah saja dan tidak ada pemasukan.

Selain itu juga kasihan penumpang yang terlantar karena tidak ada angkutan umum beroperasi.

"Banyak juga penumpang yang bertanya mengapa Feeder LRT tidak narik sebab biasanya pagi-pagi jam padat penumpang mengantar anak sekolah dan masyarakat yang bekerja," ujar salah satu pengemudi.

Sebelumnya Kepala Operasional PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Fajar mengatakan Feeder akan tetap mogok beroperasi hingga gaji dibayar Pemkot Palembang sebab biaya operasional juga BBM harus dibeli tunai tidak bisa dengan cara berhutang dulu.

Oleh sebab itu PT TGM memilih stop dulu beroperasi karena sudah menutupi biaya operasional yang belum dibayar Pemkot sebesar Rp 1,8 miliar dan tidak bisa lagi membayarkan dulu untuk menutupi kekurangannya karena menganggu kelancaran kas perusahaan.

Operasional Feeder LRT Musi Emas yang stop beroperasi hingga hari ini sebanyak 29 unit terdiri dari 26 yang beroperasi dan 3 cadangan, dengan jumlah Pramudi 62 orang.

Dengan jumlah penumpang Setiap harinya sekitar 4500 penumpang yang melayani koridor 1 dan 2 yakni rute koridor 1 Talang Kelapa – Talang Buruk dan koridor 2 Asrama Haji – Sematang Borang.

Dua Koridor tersebut di subsidi oleh pemerintah kota Palembang.

Berita Terkini