Berita Palembang

Penjelasan Dirut Poltekpar Palembang Soal Viral Pesta Dugem di Kampus, FDJ Sinta Minta Maaf

Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirut Poltekpar Palembang Anwar Masatip angkat bicara memberi penjelasan soal viral video pesta dugem di kampus beberapa hari terakhir, Rabu (6/12/2023). FDJ Sinta selaku pengisi acara juga minta maaf atas beredarnya video tersebut.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Direktur Utama Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang Anwar Masatip angkat bicara memberi penjelasan soal viral video pesta dugem di kampus Poltekpar Palembang selama beberapa hari terakhir.

Menurut Anwar Masatip viral pesta dugem di kampus Poltekpar Palembang setelah potongan video tersebut diunggah pertamakali oleh Female Disc Jockey (FDJ) Sinta di media sosial instagramnya.

Saat itu FDJ Sinta memang diundang untuk mengisi sesi terakhir acara Function.

Dalam video dengan keterangan "Dugem di Kampus" juga dibuat oleh FDJ melalui akun media sosalnya, kemudian diunggah lagi oleh banyak akun.

"Acara Function adalah kegiatan yang diselenggarakan pada penghujung pembelajaran teori maupun praktik. Setelah mahasiswa belajar satu semester, mereka membuat acara seperti euforia gembira melewati masa-masa enam bulan dan menyambut Ujian Akhir Semester," katanya.

Baca juga: Viral Video Pesta Dugem di Kampus, Poltekpar Palembang Minta Maaf, Pastikan Tidak Akan Terulang

Lanjutnya, acara Function diisi banyak kegiatan. Seperti pagelaran seni, penyerahan hadiah lomba, serta menampilkan karya sesuai kompetensi pembalajaran yang dibuat mahasiswa. Mulai dari hasil masakan serta skill mahasiswa non akademik lainnya.

"Potongan video yang viral itu sebagian kecil dari kegiatan positif lainnya, tapi yang diunggah dan viral malah penampilan FDJ yang disebut sebagai 'dugem'. Momen itu pun hanya berlangsung 20 menit. Bahkan tangkapan layar seorang perempuan berpakaian seksi di awal video bukan mahasiswa, tapi FDJ yang mengisi acara," jelasnya.

Kendati demikian, Anwari mengapresiasi laporan dan kritik masyarakat. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) yang terganggu karena video viral tersebut.

Pihak kampus katanya, sudah melakukan evaluasi dan memastikan hal tersebut tidak akan terulang.

Sementara, FDJ tersebut, Sinta, meminta ribuan maaf atas video yang diunggahnya. Dirinya memang saat itu menjadi mengisi acara terakhir saat acara yang digelar oleh Poltekpar Palembang.

"Jadi video itu saya sambung-sambung," katanya.

Lanjutnya, dirinya juga tidak mengira video yang dirinya posting akan banyak mendapatkan hujatan dari masyarakat Palembang.

"Namun jujur pak, saya tidak ada maksud begitu, ini saya posting untuk akun pribadi saya sendiri dan kegiatan saya. Dan setiap tampil saya selalu posting kegiatan saya," katanya.

Ditambahkan, sekali lagi dirinya meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Palembang, atas video yang ia posting ," saya meminta maaf sebesar besarnya kepada Masyakarat Palembang," tutupnya. 

Mungkin Khilaf

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel Aufa Syahrizal, kejadian yang viral ini adalah bagian dari salah satu praktek dari Prodi PKA.

"Namun mungkin ada kekhilafan dalam pengamplikasian konsep penerapannya, sehingga terkesan "Negatif " bagi Netizen," katanya Aufa saat dikonfirmasi, Selasa (5/12/2023).

Menurutnya, hal ini seharusnya tidak boleh terjadi. Karena dunia Kampus adalah kawasan dunia pendidikan yang menciptakan para mahasiswa yang produktif dan kreatif serta berorientasi kepada hal-hal yang positif dan bermanfaat.

Baik bagi lingkungan maupun bagi diri mahasiswa itu sendiri sesuai dengan bidang keilmuan yang diajarkan. Sebagai bekal mereka menghadapi dunia kerja.

"Pihak Perguruan tinggi harus mengklarifikasi informasi yang viral ini agar masyarakat tidak salah paham dan salah persepsi terhadap existensi (keberadaan l) Politeknik Pariwisata Palembang," katanya.

Viral di media sosial potongan video pesta dugem di kampus Poltekpar Palembang, Kadisbudpar Sumsel Aufa Syahrial ungkap mungkin ada kekhilafan konsep sehingga terkesan negatif. (KOLASE TRIBUN SUMSEL)

Menurut Aufa, setahu dia di Poltekpar Palembang ada beberapa Prodi seperti Prodi Tata Hidang ( TAH ), prodi ini merupakan prodi yang memberikan pembelajaran kepada mahasiswa bagaimana menyediakan dan menyajikan hidangan secara baik dan sopan kepada para custumer, baik di restoran atau pada saat jamuan-jamuan resmi dalam sebuah acara, sehingga tamu/pengunjung yang hadir merasa dihormati dan di hargai.

Lalu prodi Seni Kuliner, Prodi ini para mahasiswa diajarkan bagaimana membuat berbagai masakan dan minuman, baik masakan/minuman tradisional, Nasional maupun masakan International.

Kemudian Prodi Divisi Kamar yaitu prodi ini mengajarkan mahasiswa bagaimana menyediakan berbagai fasilitas keperluan kamar di hotel termasuk penataan dan dekorasi atau asesoris kamar, kebersihan sehingga memberikan kenyamanan bagi Pengunjung.

Ada juga Prodi Pengelola Konvensi dan Acara (PKA), prodi ini mahasiswa diajarkan bagaimana menyusun dan merencanakane sebuah event atau acara baik formal maupun informal termasuk merencanakan item-item atau peralatan penunjang seperti lighting/sound system, penataan meja, kursi dan lain-lain yang diperlukan sesuai dengan event yang dibuat.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkini