Pada September, anaknya diduga pernah didorong dan dijepit ke lemari besi.
"Pada bulan 9 pertama kali, sampai urat saraf dibelakang ini terjepit hingga bahu belakang bengkak tapi pelaku berbeda dan di lain tempat," jelasnya.
Para pelaku, lanjutnya, menutup mulut anaknya, memegangi tangan dan kaki putranya, kemudian melukai bagian vital anaknya dengan kaki.
Setelah selesai melakukan perundungan, dua orang senior ini tidak merasa iba dan justru menginjak perut korban.
Selain itu korban sempat berbohong saat ditanya soal kenyamanan ketika belajar di pondok pesantren tersebut.
Baca juga: Viral Pengemis Asal Jombang Menginap di Hotel usai Minta-minta di Ponorogo, Satpol PP Sampai Kaget
Orangtua APD yang melihat reaksi sang santri kemudian bertemu kepada guru sebanyak 4 guru dan 2 pamong.
"Meraka bilang ditindaklanjuti, tapi kenapa urat saraf anak saya kejepit itu pada September dan sangat saya sayangkan. Bahkan bukti saya bawa anak untuk urut saya sampaikan dan kirim tapi tidak direspon," ujarnya.
Menurutnya, pihak pesantren tidak mengetahui langsung didepan mata saat kejadian perundungan tersebut.
Namun, setelah kasus ini mencuat baru pihak pondok pesantren menghubungi orang tua korban.
Penjelasan Pengawasan Yayasan Sudah Berdamai
Sementara itu, Hasan selaku pengawas Yayasan Tri Sukses Jambi mengatakan, pihaknya telah mempertemukan mendamaikan pihak keluarga korban dan pelaku.
"Sudah damai-damai gak ada permasalahan, sampai sekarang sudah kami amankan, tidak ada efek sampingnya lagi ke masyarakat yang lain karena itu sudah damai, antara pelaku dan korban sudah damai," katanya saat dikonfirmasi melalui sambung telepon. Dikutip TribunJambi.com
Ketikan ditanya soal orang tua ADP (12) yang membuat laporan ke Polda Jambi, Hasan mengatakan dirinya tidak mengetahui kalau keluarga korban membuat laporan polisi.
Menurutnya semuanya sudah damai dan antara pelaku dan korban sudah dipertemukan serta tidak ada tuntut menuntut dan semua itu sudah selesai.
"Gak ada konfirmasi ke kami kalau dia membuat laporkan, insyaallah sudah damai, kita belum mengetahui dan kita sudah upaya untuk tidak ada permasalahan keluar," ujarnya.