Berita Palembang

Kesal Tak Digubris Saat Tagih Utang Rp 120 Juta, 2 Pria di Palembang Tembak Rudi Hingga Tewas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polrestabes Palembang menggelar rilis tersangka penembakan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia atas motif utang piutang, Kamis (30/11/2023)

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Motif utang piutang disebut menjadi motif penembakan yang menewaskan Kgs M Rudi warga Palembang. 

Sebelumnya unit Pidum dan Tekab 134 Polrestabes Palembang Pimpinan AKB Robert Sihombing berhasil menangkap kedua tersangka yakni Ari Putra (26) dan Ariansyah (30) yang sempat melarikan diri sampai ke Kota Lhoksemawe Utara, Aceh.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah mengatakan, motif penembakan dikarenakan utang piutang.

Dimana korban Rudi memiliki utang sebesar Rp 120 juta kepada tersangka Ari namun bersikap seolah-olah tak peduli saat ditagih.

“Kita melakukan pers rilis ungkap kasus kejahatan penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia,” Ungkap Haris didampingi Wakasat AKP Iwan Gunawan kepada Sripoku.com, Kamis (30/11/2023), siang, saat menggelar perkara kedua pelaku. 

Baca juga: Bagian Sensitif Bocah 8 Tahun di Lahat Terpotong Usai Sunatan Massal, Begini Respon Pihak Puskesmas

Dimana, lanjut Haris, Diketahui pada Jumat (27/10/2023), sekitar pukul 09.00 , terjadi penembakan terhadap korban M Rudi.

"Nah selang dua hari setelah kejadian korban meninggal dunia di rumah sakit,” katanya. 

Sambung Haris, selain utang Rp120 juta, korban juga meminjam sepeda motor milik Ari alias Timuk.

Lalu, mereka janjian bertemu di Jalan DI Panjaitan, Lorong Lama Laut, Kecamatan Plaju Palembang untuk menyelesaikan permasalahan itu.

“Korban menyampaikan seolah-olah tidak peduli dengan utang tersebut dan motor akan dikembalikan. Tersangka AR memberikan kode kepada MA untuk menembak korban,” katanya.

“Seketika tersangka MA mencabut pistol dari pinggang dan menembak kaki korban. Karena korban melawan dan hendak merebut pistol, tersangka AR menembak korban juga,” sambungnya.

“Untuk barang bukti kita amankan satu pucuk senpira yang digunaka MA. Sedangkan senpi dari tersangka AR masih dilakukan pencarian. Kita kenakan Pasal 170 KUHP,” tutupnya. 

Sementara itu, tersangka Ari saat diwawancarai awak media mengaku dendam dengan tersangka.

"Jujur  saya dendam dengan korban. namun mau bagaimana mana lagi," katanya kedua tertunduk malu menyesali perbuatannya. 
 
Diberitakan sebelumnya Kgs M Rudi (32) korban penembakan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di Plaju Ulu Palembang meninggal dunia, Sabtu (28/10/2023) sekira pukul 19.30 WIB. 

Rudi yang mulanya dirawat di RS Plaju sempat sempat dirujuk ke RS Bhayangkara Palembang karena kondisnya kritis. 

Namun nasib berkata lain, nyawa Rudi tak bisa diselamatkan setelah menjadi korban penembakan pada Jumat (27/10/2023) siang. 

Dari pantuan, nampak suasana haru menyelimuti rumah duka yang terletak di Lorong Sepakat RT 16 Kelurahan 9-10 Ulu Kecamatan SU I, Palembang.

Satu persatu kerabat, tetangga dan keluarga mendatangi rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa atas kepergian M Rudi.

"Beliau orangnya baik. Di kampung suka berbaur dengan tetangga disini, walaupun baru," kata adik korban, Iqbal yang bersedia memberi komentar singkat.

Namun, ketika ditanya permasalahan yang dialami sang kakak, Iqbal pun enggan berkomentar terkait peristiwa tersebut.

"Keluarga belum bisa ditanya-tanya, bapak juga tidak mau bicara" ungkapnya. 

Sementara itu, luka mendalam terlihat jelas dari Maimunah, ibunda almarhum Rudi.  

Maimunah tampak terduduk lemah seakan masih tak percaya hal ini terjadi.

Duduk bersandar bersama keluarga dan tetangga saat jenazah hendak dimakamkan, sesekali-kali Maimunah memanggil nama anaknya "Rudi" dan meneteskan ari mata. 

Diketahui, jezanah M Rudi setelah disholatkan di Mushola yang tak jauh dari kediamannya. 

Selanjutnya jenazah Rudi akan dimakamkan di TPU Telaga Swidak, Plaju, Palembang.

Orangtua Lapor Polisi

Sebelumnya, M Dani dan Maimunah, orangtua korban mengaku tidak tahu bagaimana bisa anaknya tersebut menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal. 

Namun dari informasi yang mereka terima, saat kejadian anaknya tersebut sedang berada di Jalan DI Panjaitan Lorong Lama Laut Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Ulu sekira pukul 10.00 WIB. 

"Kami di rumah, lalu ada yang telepon, tapi tidak tahu orangnya siapa. Orang itu bilang anak kami sedang berada di RS (Rumah Sakit) Pertamina, Plaju," ungkap M. Dani saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Jumat siang. 

Mendapat kabar mengejutkan itu, Dani dan Maimunah langsung bergegas datang ke RS Pertamina, Plaju guna memastikan keadaan anaknya. 

Sesampainya disana, mereka tak bisa langsung masuk dengan alasan prosedur dan sedang dijalankan tindakan medis. 

Awalnya Dani mengira anaknya mengalami luka tusuk. 

Namun betapa terkejutnya ia saat mendengar anaknya tersebut menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal. 

"Tidak tahu pak kejadian persisnya, tapi yang jelas anak saya mengalami luka tembak sebanyak tiga kali. Di bagian dada, tangan dan kaki," bebernya. 

Saat orangtuanya membuat laporan polisi, korban masih mendapat tindakan dari petugas medis.

"Kami belum bisa masuk ke dalam, karena masih ditangani dokter dan informasi tadi mau dilakukan operasi," bebenya.

Dani mengaku tak tahu penyebab anaknya bisa menjadi korban penembakan.

Dia sangat berharap polisi segera menindaklanjuti laporan yang dibuatnya dan segera menangkap pelaku. 

"Saya berharap atas laporan kami pelaku ditangkap pak," harapnya. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes, Palembang, AKBP Haris Dinzah melalui Kapolsek Plaju, Iptu Hendri mengatakan, identitas pelaku sudah berhasil mereka selediki.

"Untuk indetitas pelaku  sudah dikantongi, hingga kini masih dalam pengejaran," katanya Singkat. (Sripoku/Andyka Wijaya)

 

 

Berita Terkini