seputar islam

Makna Guru Adalah Pewaris Nabi, Guru yang Bagaimana dan Seperti Apa? Penjelasan Lengkap dengan Dalil

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makna guru adalah pewaris nabi, guru yang bagaimana dan seperti apa? Berikut penjelasan lengkap dengan dalil.

Karena itulah, para guru pantas disebut sebagai ahli waris para nabi.

Namun, guru yang bagaimana?

Fasilitator Paham Alquran di Palembang, Sukardi SThI, mengatakan guru yang dapat disebut pewaris nabi yaitu guru yang akhlaknya baik meniru suri tauladan nabi serta yang mengamalkan dan mengajarkan ilmu sesuai tuntunan Alquran dan Hadits.


Menjadi guru berarti memiliki peluang mendapatkan amalan yang terus mengalir, yaitu dengan mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada peserta didik.

Sabda Nabi SAW, "Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu berdoa untuknya." (HR Muslim).

Menurut Syekh Jamal Abdul Rahman, jika guru mampu mendidik siswa menjadi saleh maka hal itu masuk ke dalam ketiga kategori amal yang tidak akan putus sebagaimana dalam hadis di atas. Maksudnya, waktu dan tenaga yang disisihkan guru untuk mendidik siswa bisa menjadi sedekah jariyah.

Ilmu yang guru sampaikan kepada siswa akan menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan, siswa yang dididik guru akan menjadi anak yang saleh, yang akan mendoakan dirinya, baik ketika guru masih hidup maupun sudah meninggal dunia.


Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",

Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS.Al-Muadillah ayat 11).``Innamaa bu`istu li utammima makaarimal akhlak “Sesungguhnya aku diutus kata rasulullah hanyalah untuk menyempurnakan akhlak mulia (HR.Akhmad).

Merupakan suatu keharusan seorang penuntut ilmu mengambil ilmu serta akhlak yang baik dari gurunya.

Para guru, ulama, serta ustazd dan ustazah mereka semua pewaris para nabi begitu tinggi akhlak mereka, tak lepas wajahnya menebarkan senyum kepada para murid, sabarnya mereka dalam memahamkan pelajaran, sabar menjawab pertanyaan para tolibul ilm yang tak ada habisnya.

Masih dari halaman kemenag.go.id,  Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Jika gurumu itu sangat baik akhlaknya, jadikanlah dia qudwah atau contoh untukmu dalam berakhlak.

Namun bila keadaan malah sebaliknya, maka jangan jadikan akhlak buruknya sebagai contoh untukmu, karena seorang guru dijadikan contoh dalam akhlak yang baik, bukan akhlak buruknya, karena tujuan seorang penuntut ilmu duduk di majelis seorang guru mengambil ilmunya kemudian akhlaknya.

”Sabar dalam membersamainya.Tidak ada satupun manusia di dunia ini kecuali pernah berbuat dosa, sebaik apapun agamanya, sebaik apapun amalnya nya, sebanyak apapun ilmunya, selembut apapun perangainya, tetap ada kekurangannya.

Tetap bersabarlah bersama mereka dan jangan berpaling darinya.

Halaman
123

Berita Terkini