Anggota TNI di Palembang Meninggal

BREAKING NEWS Prada Jefriando Anggota TNI di Palembang Meninggal, Keluarga Sebut Kematiannya Janggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

El Simatupang memegang foto semasa Prada Jefriando Simatupang, anaknya yang merupakan anggota TNI di Palembang. Keluarga menduga ada yang tidak wajar dari kematian Prada Jefriando Simatupang.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang anggota TNI di Palembang Prada Jefriando Simatupang (23) meninggal dunia setelah pergi keluar rumah hendak menemui temannya.

Keluarga menduga ada kejanggalan di balik meninggalnya Prada Jefriando Simatupang.

El Simatupang (53) ayah korban mengatakan, anaknya itu baru pulang ke rumah pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Ia lalu meminta izin untuk keluar malam mengajak pacarnya untuk nongkrong di sekitar kawasan Kambang Iwak Palembang. 

"Jam delapan malam dia pamit keluar mau ajak pacarnya keluar nongkrong. Saya minta dia istirahat saja di rumah. Ketika sedang istirahat terdengar HP dia itu berdering terus artinya dia masih di rumah, " ujar El saat ditemui di rumah duka yang berlokasi di Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Palembang, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Dibantu Keluarga, Siti Marbiah Ibu Diusir Anak Angkat di Banyuasin Akhirnya Bisa Kembali ke Rumah

Lanjut dikatakan EL, tanpa sepengetahuannya ternyata sang anak keluar rumah.

Setelah ditelusuri, dia bertemu dengan salah seorang teman satu leting dan saudaranya yang merupakan seorang warga sipil. 

"Ternyata sekitar pukul 01.00 WIB malam dia ini diam-diam keluar rumah, ditelpon temannya untuk ketemuan. Ternyata dia mengajak pacarnya pergi nongkrong dan lalu mengantar pacarnya pulang sekitar pukul 23.00 WIB, " katanya. 

Keesokan harinya, sekitar pukul 06.00 pagi, El diberi kabar anaknya dilarikan ke rumah sakit AK Gani dan keadaan sedang koma.

Terhitung tiga hari di rumah sakit dalam keadaan koma, korban akhirnya meninggal pagi ini di rumah sakit. 

"Setelah kami telusuri lagi dari keterangan kakak kawan satu letting-nya meninggalkan anak kami bersama seniornya di sebuah cafe di Jalan Radial. Belum tahu apa memang janjian dengan seniornya atau gimana, " katanya. 

Kata EL. kesatuan tempatnya mengabdi sudah mencari tahu lewat CCTV di simpang Charitas dan terlihat ada kemacetan.

Dari situ ada indikasi Prada Jefriando mengalami kecelakaan. 

Namun pihak keluarga merasa janggal, sebab meski tubuh Prada Jefriando ada luka di dagu, lecet pipi, dan kepala namun kondisi sepeda motornya tidak mengalami kerusakan sama sekali. 

"Kami lihat motornya tidak ada kerusakan, mulai dari spakbor dan lain-lain. Hanya lecet sedikit bagian lampu dan pijakan kaki yang bagian karetnya lepas, " katanya. 

Keluarga berharap kasus ini bisa terungkap, jika ini ternyata ada tindak kriminal harus diperhatikan dan diungkap. 

"Kami harap dari Kodam II Sriwijaya lebih memerhatikan kasus ini. Jangan seolah-olah ini hanya ada lakalantas, " katanya. 

Kapendam II Sriwijaya Angkat Bicara

Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto angkat bicara terkait meninggalnya Prada Jefriando Simatupang (23) yang sebelumnya dicurigai pihak keluarga ada kejanggalan. 

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, Rohyat mengatakan, meninggalnya Prada Jefri Ando Simatupang karena kecelakaan tunggal yang dialami korban. 

Hal ini disampaikan Rochyat, setelah  Den Intel Kodam II/Swj melakukan pemeriksaan dan memanggil para saksi yang berada di TKP (tempat kejadian perkara), pada saat laka lantas tersebut terjadi. 

"Korban meninggal dunia murni  lakalantas tunggal, jadi bukan karena pengeroyokan ataupun penganiayaan," ungkapnya. 

Lanjutnya, setelah dilakukan investigasi dan sekaligus pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh Den Intel Kodam II/Swj tersebut. 

"Jadi dari keterangan para saksi itu, disimpulkan bahwa korban ini meninggal setelah mengalami lakalantas tunggal," tutupnya.

 


 
 

Berita Terkini