TRIBUNSUMSEL.COM - Kronologi karyawan MRT ditemukan tewas mengambang di aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Cakung Barat, Jakarta Timur, Jumat (10/11/2023) pagi.
Jasad karyawan MRT itu ditemukan mengapung di antara eceng gondok dan tumpukan sampah.
Saat ditemukan warga, mayat pria yang bertubuh gempal itu mengenakan kaos berwarna biru dan celana pendek cokelat.
Posisi badanya telungkup, hanya bagian punggung saja yang tampak dari permukaan air.
Korban tewas dengan luka sayatan di leher, ada pula luka tusukan dan sayatan pada bagian tubuh lainnya.
Belakangan terungkap, pembunuhan ini terjadi karena salah seorang pelaku terlilit utang sampai Rp 3 Miliar.
Adapun awal mula kejadian ini dijelaskan oleh Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly.
Dikatakan, pembunuhan ini dilakukan ketika korban sedang COD mobil Fortunernya.
Mulanya dijelaskan, pelaku R berpura-pura ingin membeli mobil Fortuner keluaran tahun 2020 milik korban.
Para pelaku kemudian menemui korban dan menunjukan bukti transfer palsu yang telah diedit.
Korban tidak percaya dengan bukti transfer tersebut hingga akhirnya kembali pulang diantar para pelaku.
Pembunuhan itu dilakukan para pelaku di dalam mobil korban ketika di perjalanan.
Ketiga pelaku bekerja sama menghabisi nyawa korban.
"Para tersangka melakukan aksinya dengan menyayat leher korban dan menusuk beberapa kali ke dada korban," kata Titus, Sabtu (11/11/2023). Dikutip dari Tribunnews.com
Baca juga: Nasib Tragis Karyawan MRT Jakarta Dibunuh, Niat COD Malah Ditemukan Mengambang, Pelaku Terungkap
Para pelaku lalu membuang jasad korban ke aliran Kanal Banjir Timur (KBT) setelah memastikan korban tewas.
Mereka juga mengambil mobil korban.
Ada luka tusukan dan sayatan pada bagian tubuh lainnya. Kini, tiga orang pelaku sudah ditangkap polisi. Satu orang lagi masih berstatus buronan.
Baca juga: Ibu Diusir Anak Angkat di Banyuasin Resmi Lapor Polisi, Siti Marbiah dan AY Tak Lagi Berkomunikasi
R dan IS ditangkap di tempat persembunyiannya di salah satu hotel di Cilegon, Banten.
Sedangkan JS ditangkap di rumahnya.
"Pelaku ingin melarikan diri ke luar kota tetapi Resmob PMJ mengamankan R dan IS di salah satu hotel di Cilegon yang mana para tersangka akan melarikan diri," kata Titus.
Baca juga: Nasib Maling Nyangkut di Plafon Saat Beraksi, Minta Tolong Sampai Ngompol di Celana Gegara Ketakutan
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra mengatakan korban kemungkinan sempat melawan sebelum dibunuh.
Hal ini berdasarkan luka kekerasan senjata tajam yang terdapat pada bagian tangan.
"Kemungkinan (luka di tangan karena) perlawanan, melawan. Dimungkinkan luka senjata tajam. Kita belum sampai sejauh itu (jenis senjata), yang pasti menggunakan senjata tajam," tuturnya.
Sementara itu, pihak MRT Jakarta telah menyampaikan duka cita atas meninggalnya korban yang ditemukan dalam keadaan mengalami luka penganiayaan di leher, dada, dan tangan.
Motif Pembunuhan
Polisi mengungkap motif pembunuhan pegawai MRT Jakarta bernama Disa Dwi Yarto (34).
Dalam kasus pembunuhan ini, polisi telah menangkap tiga pelaku yang berinisial R (29), IS (31), dan JS (48).
R merupakan otak pelaku pembunuhan, sedangkan IS adalah eksekutor, dan JS berperan sebagai penadah.
Adapun dijelaskan motif pembunuhan ini dilakukan, karena permasalahan ekonomi.
Motif itu diketahui berdasarkan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka.
Pelaku diketahui memiliki utang Rp3 miliar.
"Motif para pelaku adalah ekonomi, yang mana saudara R memiliki utang Rp 3 miliar." kata Titus.
Baca berita lainnya di Google News