(Teruntuk mama.
Terima kasih kamu telah melindungiku hingga sekarang tapi sekarang perlindunganmu membuat ku tidak berguna.
Saya tidak pernah membuat keputusan sendiri selama hidupku.
Sekarang saya memperlihatkan bagaimana saya mandiri.
Saya memilih apa yang saya mau dalam hidupku.
Saya melihat tidak ada masa depan untukku. Saya tahu betapa mama menyayangiku. Ini bukan kesalahanmu. Saya tidak menyalahkanmu.
Maaf saya tidak bisa menyayangi mama lagi. Maaf saya tidak bisa melindungi mama)," tulis diduga CA.
Disisi lain, ayah korban, Gunawan mengaku pilu dan syok atas kepergian sang putri.
"Bukan terkejut lagi, saya langsung menangis, ini anak yang paling saya sayangi, dia paling baik," pungkas Gunawan dilansir TribunnewsBogor.com, Senin (6/11/2023).
Terkait penemuan jasad CA, Gunawan tak menyangka.
Sebab selama ini Gunawan tidak pernah tahu permasalahan apa yang tengah dihadapi CA.
Saat berpamitan kepada orangtuanya, CA mengaku hendak melaksanakan kegiatan koas selaku dokter hewan.
"(CA) berangkat koas ke Surabaya, dia kan dokter hewan. Enggak ada masalah apa-apa kok. Tapi ada kemungkinan dia stres. Orangnya tertutup. Sampai sekarang ibunya, saya pun enggak tahu karena apa," akui Gunawan.
Baca juga: Kronologi Mahasiswi FKH Unair Ditemukan Tewas di Dalam Mobil, Berawal dari Kecurigaan Satpam
Baca juga: Tangis Ayah Mahasiswi FKH Unair yang Tewas di Dalam Mobil : Ini Anak yang Paling Saya Sayangi
Telah membaca surat wasiat dari putrinya, Gunawan kian bingung.
Ia pun menduga CA mengakhiri hidup karena pesimis dengan kondisi dunia.