TRIBUNSUMSEL.COM- Gunawan, ayah sambung BCA (21) mahasiswi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) yang ditemukan tewas mengungkapkan curahan hatinya.
Diberitakan sebelumnya, korban BCA (21), warga Kota Kediri, ditemukan tewas didalam mobil warna hitam bernopol AG 1484 BY apartemen kawasan Tambak Oso, Waru, Sidoarjo, pada Minggu (5/11/2023).
BCA ditemukan dalam keadaan kepalanya tertutup plastik, serta ada surat berisikan curhatan pilu dari korban.
Baca juga: Spesifik, Mahasiswi FKH Unair yang Tewas di Dalam Mobil, Tujukan Wasiat ke 4 Orang, Bukan Untuk Ayah
Pesan yang tertulis dalam bahasa Inggris itu berisi permintaan maaf kepada keluarga.
Kini, korban telah disemayamkan di rumah persemayaman Dana Pangrukti, Kota Kediri setelah proses visum di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Kematian mahasiswi FKH ini tentu menyisahkan duka mendalam bagi kedua orangtuanya, terutama sang ayah.
Gunawan menyebut penyebab anak sampai tewas diduga mengakhiri hidup karena lelah.
Gunawan juga menjelaskan anak sambungnya itu sering bolak balik dari Surabaya ke Kediri.
Sehingga, Gunawan merasa iba dengan kegiatan BCA yang juga sering membantu pekerjaan orangtuanya.
"Anak ini memang diam, tertutup, sebetulnya nggak ada masalah apa-apa cuman dia mungkin terlalu capek kerjanya, kan Surabaya-Kediri kadang-kadang bantu ibunya di toko kadang kembali dia harus koas di Universitas Airlangga, capek kadang-kadang. Kasihan," ujar Gunawan, dilansir dari Youtube Kompas TV, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Pelukan Terakhir BC Mahasiswi FKH Unair Sebelum Tewas di Mobil, Adik Tak Tahu Tujuan Pamit Keluar
Gunawan mengenang sosok anak sambungnya ini sebagai wanita yang pekerja keras.
Bagaimana tidak, BCA dalam keadaan sakit pun tetap memprioritaskan kuliahnya sambil bekerja.
"Pernah dia berangkat ke Surabaya dalam kondisi infeksi tenggorokan itu ya tetap berangkat karena dia waktunya kuliah," ujar Gunawan.
"Dia tipikal anak yang pekerja teras, kalau dilihat dari anaknya yang tenang, sabar kita gak nyangka kalau dia anak yang pekerja keras," sambungnya.
Dalam kesehariannya, BCA dikenal sebagai sosok anak yang pendiam dan kalau bicara secukupnya.
"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya.
Kini, Gunawan merasa kehilangan anak yang paling disayangnya.
"Dia juga gak pernah mengeluh sakit, justru itu yang membuat saya merasa kehilangan," tuturnya.
"Dia gak pernah cerita hidupnya merasa terbebani, dia sangat tertutup," sambungnya.
Bantah Adanya Pembunuhan
Penemuan jasad BC ini pertama kali diketahui dari laporan dari sekuriti yang melihat adanya sosok wanita di dalam mobil, namun kepalanya tertutup plastik.
Ayah korban, Gunawan membantah terkait kabar putrinya tewas karena pembunuhan. Menurutnya hal tersebut tidak benar.
Kendati begitu, ia menduga kuat anaknya tewas karena mengakhiri hidupnya.
"Perlu saya luruskan, ada pers yang mengatakan seolah-olah anak saya itu meninggalnya dikarenakan pembunuhan itu ternyata gak betul," tegas Gunawan.
Adapun dugaan kuat itu berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan AC di dalam mobil.
Baca juga: Penjelasan Polisi Soal Dugaan Penyebab Mahasiswi FKH Unair Tewas di Dalam Mobil, Wasiat jadi Bukti
Terlebih surat itu tertuju untuk keluarga yang berisi pamit dan permintaan maafnya.
"Karena dia meninggalkan dua surat yang isinya dia pamit mohon maaf dan tulisan itu kita kroscek ternyata benar tulisannya persis," jelas Gunawan.
Sehingga, Gunawan menduga penyebab anak sampai tewas diduga mengakhiri hidup karena lelah.
Penjelasan Polisi
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan soal dugaan mahasiswi Unair yang ditemukan tewas bunuh diri.
Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan saat ini masih menyelidiki dibalik kasus kematian tersebut.
Namun, saat diperiksa barang korban diketahui tidak ada yang hilang didalam mobil.
Kendati begitu, pihaknya saat ini masih menunggu hasil dari autopsi korban.
"Surat wasiat ini kami jadikan sebagai bukti, barang tidak ada yang hilang. Namun kami tidak mau terburu-buru dalam menyimpulkan dari kejadian ini," ujar Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo. Dilansir Youtube Official iNews, Senin (6/11/2023).
"Justru surat ini menjadi pemantik kami untu menelusuri orang-orang yang dikenal korban," sambungnya.
Baca juga: Deretan Kejanggalan Kematian Mahasiswi FKH Unair Asal Kediri Tewas di Dalam Mobil, Kepala Terbungkus
Kompol Tiksnarto mengatakan telah melakukan autopsi dan saat ini tinggal menunggu hasilnya.
"Untuk memperjelas kami lakukan autopsi yang sudah dilaksanakan, mungkin hari ini akan keluar," jelasnya.
"Kami juga melakukan toksikolgi dalam korban, kami tidak mau terlengahkan dengan adanya surat wasiat ini. Kami akan tetap cermat dalam membuat kesimpulan perkara," tegasnya.
Lebih lanjut, Kompol Tiksnarto mengatakan dari beberapa elemen korban diduga mengalami permasalah dalam beberapa minggu terakhir ini.
"Ada beberapa elemen seperti mengalami permasalah dalam beberapa minggu ini. Namun detailnya nanti akan kami pastikan lagi," terangnya.
Saat ini pihak kepolisan telah memeriksa delapan saksi, salah satunya adik korban.
"Saat ini sudah ada 8 saksi yang kami periksa dan kami masih mencari saksi lain," ujar Kompol Tiksnarto Andar.
Ditemukan Tewas
Diketahui, BCA (21), warga Kota Kediri, ditemukan tewas di apartemen kawasan Tambak Oso, Waru, Sidoarjo.
Hingga saat ini, polisi masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
Kepada Kompas.com, Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan korban ditemukan oleh petugas keamanan.
Ketika itu, dua orang petugas keamanan tengah berkeliling.
Mereka melihat mobil Jazz hitam bernomor polisi AG1484BY terparkir di sekitar apartemen pukul 05.30 WIB.
"Tadi ditemukan oleh security, setelah itu lihat ada mobil parkir dan mati mobilnya, terus di dalamnya ada perempuan," kata Andaru, ketika dihubungi melalui telepon. Dikutip Senin (6/11/2023).
Kemudian, kedua petugas tersebut memastikan jika perempuan di dalam mobil itu sudah meninggal dunia.
Mereka pun langsung menghubungi pihak kepolisian untuk mengevakuasi.
"Kami turun dan lakukan olah TKP. Terus ditemukan, kepalanya (korban) terbungkus plastik, bagian lehernya terlakban, terus ada selangnya terhubung ke gas helium," jelasnya.
Ketika ditemukan, korban dalam kondisi mengenakan kaus putih, celana putih agak krem, dan sandal yang juga warna putih .
Korban duduk di bangku kemudi mobil warna hitam yang dalam kondisi tertutup.
Korban ditemukan dalam kondisi kepala terbungkus plastik, yang di bagian lehernya terlakban.
"Plastik yang menutup kepala korban itu terhubung dengan selang kecil yang nyambung ke sebuah tabung di sebelahnya. Tabung gas helium yang berada di sebelah korban,” lanjut Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo.
Baca berita lainnya di google news