Setelah memahami tujuan, saya menciptakan kriteria yang sangat spesifik dan terukur.
Ini berarti saya menentukan parameter yang jelas untuk mengukur keberhasilan siswa.
Misalnya, jika tujuan pembelajaran adalah memahami konsep matematika tertentu, maka saya akan merinci jenis pertanyaan atau masalah yang harus mereka selesaikan sebagai bukti ketercapaian.
Selanjutnya, saya mempertimbangkan tingkat kesulitan yang sesuai.
Ini melibatkan penyesuaian kriteria ketercapaian berdasarkan tingkat kelas atau tingkat keahlian siswa.
Saya selalu berusaha untuk membuat tantangan yang sesuai agar siswa merasa terdorong untuk mencapai kriteria tersebut.
Selain itu, saya mempertimbangkan metode penilaian yang berbeda.
Ini bisa termasuk ujian tertulis, proyek, presentasi, atau penugasan lainnya.
Pemilihan metode penilaian ini didasarkan pada jenis keterampilan atau pengetahuan yang ingin saya evaluasi.
Saya juga menghindari terlalu bergantung pada satu metode penilaian agar memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemampuan siswa.
Saat kriteria ketercapaian sudah ditetapkan, saya selalu memberikan umpan balik kepada siswa secara teratur.
Ini membantu mereka memahami sejauh mana mereka mencapai tujuan pembelajaran dan memberikan kesempatan untuk perbaikan jika diperlukan.
Terakhir, saya fleksibel dalam mengadaptasi kriteria ketercapaian jika diperlukan.
Saya menyadari bahwa setiap siswa belajar dengan cara yang berbeda, dan terkadang perlu penyesuaian agar tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh semua siswa.
Dengan pendekatan ini, saya berharap dapat memberikan panduan yang jelas dan bermanfaat bagi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.