"Paling tidak dalam waktu dekat sudah datang psikolognya, kita antar ke rumah korban," ujar Nano.
Sementara, ketiga pelaku akan tetap bersekolah di SMA N 1 Stabat.
Meski keluarga dan orangtua korban meminta ketiganya dikeluarkan dari sekolah.
Namun yang penting korban diberikan pendampingan psikolog untuk memperbaiki mentalnya.
"Kita sudah mengambil keputusan, pelaku tetap disekolah, toh dia punya cita-cita. Jadi orangtua sepakat, pelaku tetap sekolah di sini, yang penting korban diberikan pendampingan psikolog untuk memperbaiki mental," ujar Nano.
Viral
Viral dimedia sosial siswi SMA Negeri 1 Stabat ini berinisial A yang menjadi korban bully dilakukan oleh teman satu kelasnya.
Korban diganggu atau dibully dengan cara mengolok-oloknya.
Salahsatunya, jilbab korban yang sudah bagus diperbaiki, ditarik oleh salah satu terduga pelaku bullying berinisial BNQ.
Ironisnya, BNQ diduga sudah sering membully korban.
Dan disebut-sebut terduga pelaku merupakan keponakan Anggota DPRD Langkat berinisial P.
Parahnya lagi, dalam video yang beredar, BNQ menyentuh atau memegang daerah sensitif perempuan di bagian dada.
Padahal, BNQ dengan korban berjenis kelamin yang sama, yaitu perempuan.
Aksi bully tersebut diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan ke media sosial dan akhirnya beredar viral.
Tak hanya itu, FDM juga berstatus anak aparat kepolisian.