TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim, Bacaan Dzikir dan Tahlil Populer di Masyarakat, inilah Keutamaannya.
Kalimat subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim merupakan bacaan dzikir dan tahlil yang cukup populer di masyarakat.
Populer maksudnya adalah sering digunakan dalam bacaan dzikir setelah sholat fardhu, atau bacaan dzikir tahlil syukuran atau dzikir tahlil mendoakan orang yang meninggal dunia.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيْمِ
Arab latin:
Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim’
Artinya:
“Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung”.
Dikutip dari berbagai sumber, banyak riwayat hadits yang menyinggung tentang fadilah dan keutamaan dari dzikir subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim.
Di antaranya:
1. Memberatkan Timbangan Pahala
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Artinya:
“Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan dan disukai oleh Allah yang Maha Rahman, subhanallah wabihamdihi subhaanallahul ‘azhiim.” (HR. Bukhari)
2. Menjadi Ampunan Dosa dan Kesalahan
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya:
“Barangsiapa yang mengucapkan ‘subhanallah wa bihamdihi’ sebanyak seratus kali, maka dihapuskan segala kesalahan (dosa)-nya walaupun sebanyak buih lautan.” (Muttafaq ‘alaih)
3. Menjadi tasbihnya para Malaikat
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْكَلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَا اصْطَفَى اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya, “Bahwasanya Rasulullah SAW pernah ditanya, ‘Apakah ucapan dzikir yang paling utama wahai Rasulullah ?’, Maka Rasulullah menjawab ‘dzikir yang Allah pilih bagi para malaikat-Nya dan hamba-hamba-Nya, yakni: subhaanallahi wa bihamdihi.'” (HR Muslim)
4. Mendapat Tempat Agung di Hari Kiamat
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ القِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ، إِلاَّ أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
Artinya, “Barangsiapa yang membaca di waktu pagi dan sore, ‘subhanallah wa bihamdihi’ seratus kali, maka tidak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim)
5. Pahalanya menandingi pahala Sholat Sunah
أَنَّ النَّبِيَّ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ a لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Artinya:
“Bahwa Nabi SAW keluar dari sisinya di waktu pagi ketika shalat Subuh, sementara Juwairiyah duduk di tempat shalatnya. Di waktu Dluha, Nabi pulang sementara Juwairiyah masih duduk di tempat yang semula. Beliau (Nabi) bersabda kepadanya, ‘Kamu masih dalam keadaan di mana aku meninggalkanmu sejak tadi.’ Juwairiyah menjawab, ‘Benar.’ Nabi SAW bersabda, ‘Sungguh aku telah mengucapkan sesudahmu empat kalimat sebanyak tiga kali. Seandainya ia ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan sejak pagi tadi niscaya ia menandinginya, (empat kalimat itu adalah): Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya, sebanyak jumlah makhlukNya, sejauh kerelaan diri-Nya, seberat timbangan Arasy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya’.” (HR. Muslim)
6. Ucapan yang paling dicintai oleh Allah
أَلاَ أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ تَعَالَى؟ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلاَمِ إِلىَ اللهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya:
“Maukah kamu aku beritahu ucapan yang paling dicintai Allah? Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah ‘subhanallah wa bihamdihi‘” (HR. Muslim)
7. Menjadi Tanaman Kurma di Surga
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ
Artinya, “Barangsiapa yang membaca ‘subhaanallaahil adziim wabihamdihi‘, maka akan ditanamkan untuknya satu pohon kurma di surga.” (HR. Tirmidzi)
8. Pahalanya seperti berinfaq gunung emas
من هاله الليل أن يكابده أو بخل بالمال أن ينفقه أو جبن عن العدو أن يقاتله فليكثر من سبحان الله وبحمده فإنها أحب إلى الله من جبل ذهب ينفقه في سبيل الله عز وجل
Artinya:
“Barang siapa yang dicegah oleh istirahat malamnya untuk melakukan ibadah atau kebakhilannya terhadap harta untuk berinfak atau ketakutannya kepada musuh untuk memeranginya, hendaknya memperbanyak mengucap: ‘subhanallah wa bi hamdihi’. Karena yang demikian itu lebih disukai oleh Allah dari gunung emas yang diinfakkan di jalan-Nya.” (HR Thabrani)
Tentunya amal ibadah tidak hanya sebatas dzikir. Iringi amalan dzikir dengan amalan lainnya baik itu amalan yang berkaitan dengan hablumminallah dan juga hablumminannas.
Segala amal ibadah kita niatkan untuk mencari keridhoan Allah.
Itulah arti Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim, bacaan dzikir dicintai malaikat, fadhilah dan hikmahnya.
Baca juga: Arti Wama Khalaqtul Jinna Wal Insa Illa Liyabudụn Surat Az Zariyat Ayat 56 Tujuan Penciptaan Manusia
Baca juga: Arti Allahummaghfirli Warhamni Watub Alayya, Bacaan Doa Sekaligus Dzikir Mohon Ampunan Allah SWT
Baca juga: Arti Ashbahnaa Wa Ashbahalmulku Lillah, Bacaan Doa Bagian Dzikir Al Matsurat Amalan di Pagi Hari
Baca juga: Arti Allahumma Inni As-aluka Ilman Naafian, Doa Mohon Ridho Allah Lengkap dengan Amalan Dzikir