Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan

Keseharian YU yang Ditemukan Tewas Berpelukan dengan Istri di Klaten, Dikenal Bos Rongsok yang Royal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keseharian YU yang Ditemukan Tewas Berpelukan dengan Istri di Klaten, Dikenal Bos Rongsok yang Royal

TRIBUNSUMSEL.COM - Keseharian YU yang ditemukan meninggal berpelukan dengan istri dikenal sosok yang royal.

Seperti diketahui, YU (37) dan istrinya, IDP (39) ditemukan tewas dalam posisi berpelukan di rumahnya di Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (11/10/2023) pukul 07.45 WIB.

Kepergian IDP dan YU untuk selamanya membuat dua anaknya yang masih balita kini menjadi yatim piatu.

Diketahui, anak tertua berusia 2 tahun, sedangkan anak kedua masih berumur 4 tahun.

YU ternyata merupakan seorang bos rongsok di Desa Tegalrejo.

Meninggalnya YU, bos rongsok itu tentu membawa duka yang mendalam.

Tak hanya keluarga, tetangga dan kolega bisnisnya pun merasa kehilangan dengan sosok yang terkenal royal dengan teman-temannya.

Hampir tak pernah, ada penolakan dari YU untuk tak bisa membantu.

Kalaupun lagi kesusahan, YU akan memberikan alternatif lain seperti makan bersama.

"Dia itu enteng. Mobil itu Koyo dudu gone dek e. Hampir belum pernah mas Y krungu sambate konco, njut Ra isoh mujuti itu belum pernah (belum pernah Y mendengar temannya mengeluh, tapi tidak bisa membantu itu tidak pernah)," kata Ja'far Rodhi tokoh masyarakat setempat. Dilansir TribunSolo.com, Jumat (13/10/2023).

Reaksi Warga Tau Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan, Kaget Satu Jam Sebelumnya Masih Beraktivitas (TribunSolo/Zharfan Muhana / Tri Widodo)

Menurutnya, YU dikenal sebagai pengusaha yang ulet.

Sementara terkait rumah tangganya, Ja'far melihat hubungan keluarga YU dan IDN ini paling romantis.

YU sangat mencintai dan bertanggung jawab dengan istri.

Baca juga: Nasib 2 Anak Pasutri di Klaten yang Tewas Berpelukan jadi Yatim Piatu, Ada yang baru Usia 4 Bulan

Adapun penemuan jenazah keduanya pertama kali diketahui oleh orangtua korban yang ingin melihat cucunya.

Mereka pun terkaget karena melihat kedua korban sudah tak bernyawa, dengan anak mereka menangis di sampingnya.

Keduanya saat itu ditemukan dalam posisi berpelukan di atas tempat tidur.

Penyebab Pasutri Klaten Tewas Berpelukan di Kasur, Suami Meninggal Serangan Jantung Lihat Istri Sakit (Tribun Jateng)

Riwayat Penyakit

Ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67) mengatakan menantunya Y memiliki riwayat penyakit asma. Sementara IDP memiliki penyakit hipertensi.

Abdul adalah orang yang pertama kali menemukan jasad anak dan menantunya.

Saat itu ia datang untuk melihat saat cucu.

Baca juga: Penyebab Pasutri Klaten Tewas Berpelukan, Suami Diduga Terkena Serangan Jantung Lihat Istri Sakit

Agus mengatakan penyakit menantunya sering kambuh jika kelelahan atau pikiran Terlebih Y mengurusi bisnis rongsokan.

Pria 61 tahun itu menduga anaknya, IDP yang lebih dulu tak sadarkan diri. Lalu Y yang mengetahui kondisi istrinya kemudian memeluknya.

"Kira-kira istrinya terjadi. Apa jantungnya opo kaget, langsung ikut nggledak. Kemungkinan istrinya tak sadarkan diri, suami kaget karena serangan jantung, kemudian ikut terbaring," jelasnya.

Ia mengaku menolak otopsi dan ikhlas menerima kematian keduanya sebagai musibah. "Itu sudah takdir yang kuasa.

"Jenazah langsung dimakamkan. Ndak ada (tidak menuntut siapapun atas meninggalnyanya anaknya)," kata Agus.

Baca juga: Reaksi Warga Tahu Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan, Kaget Satu Jam Sebelumnya Masih Beraktivitas

Kesaksian Warga

Sementara 48 menit sebelum ditemukan tak bernyawa, warga masih melihat aktivitas Y dan IDP di luar rumah.

Sang istri terlihat menjemur pakaian di samping rumah. Sementara suami terlihat menggendong bayinya di teras rumah.

Agus sendiri tinggal tak jauh dari rumah anak dan menantunya.

Jaraknya hanya 300 meter. Sebagai seorang ayah, batinnya tiba-tiba terpanggil untuk berjalan ke rumah yang ditempati anaknya itu.

"Ada sesuatu lah. Karena terbawa hatinya. Kebetulan lewat sini. Cucunya kok nangis, kemudian membuka pintu (gerbang) yang tak dikunci," kata Ja'far Rodhi tokoh masyarakat setempat.

Dia saat itu berada tak jauh dari rumah tersebut.

Setelah masuk, Agus kemudian menenangkan sang cucu laki-laki yang berusia 4 bulan itu.

Agus pun kemudian mendatangi anaknya yang ada di dalam kamar.

Alangkah kagetnya Agus melihat anaknya yang membiru . Ja'far Rodhi yang saat itu berada di sekitar rumah langsung mendengar kabar tersebut.

Dia kemudian masuk ke dalam dan mengambil inisiatif untuk mengamankan lokasi kejadian.

"Untuk sementara hasil analisa kemarin bersama polisi, dan dari unsur dinas kesehatan, tidak ditemukan unsur-unsur kekerasan," ujarnya.

Sementara, ada beberapa barang yang telah diamankan sesaat setelah kejadian. Antara lain, 3 buah hp, sisa air teh di dua gelas, obat biasa, sekaligus semua benda-benda cair yang ada di dalam kulkas.

"Tadi malam, dilanjutkan, dan sudah mohon izin ke keluarga semua (polisi) buka ruangan-ruangan, termasuk almari dan sebagainya, ada sesuatu yang ditanyakan. Yaitu tas. Kan biasanya seorang pengusaha itu bawa tas. Tapi kita tidak tau ada atau tidak atau memang tidak pernah bawa tas." pungkasnya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkini