Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - D, wanita yang mengaku dihamili oleh ES, anak Kapolsek Berastagi, Kompol Viktor Simanjuntak disebut tak ingin dinikahi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kompol Viktor Simanjuntak saat menanggapi kabar anaknya diduga menghamili pacar hingga tak bertanggung jawab.
Baca juga: Penjelasan Kompol Viktor Kapolsek Berastagi Soal Anaknya Diduga Hamili Pacar Tak Mau Tanggung Jawab
Hal itu membuat Kompol Viktor merasa heran dengan sikap dari D yang mengaku dihamili oleh putranya.
Menurut Kompol Viktor, putranya, ES dan wanita berinisial D sudah menjalin asmara sejak tahun 2022.
"Memang benar itu anak kami, dan mereka memang berpacaran dari tahun lalu berdasarkan suka sama suka," katanya, dikutip dari Tribun-Medan.com, Rabu.
Ketika ditanya perihal tudingan yang dilayangkan kepada anaknya, Viktor menjelaskan jika sejak awal mula anaknya berpacaran dengan Diva sekitar satu bulan berjalan Diva mengaku jika dirinya tengah hamil.
ES yang mengetahui pacarnya hamil tersebut, bermaksud untuk bertanggungjawab meskipun masih belum diketahui apakah anak tersebut merupakan buah cintanya.
"Jadi satu bulan setelah pacaran anak itu ngaku hamil. Kemudian anak saya memberitahu kepada kami, selanjutnya saya minta istri saya berangkat ke Lampung untuk membicarakan masalah ini," ucapnya.
Singkat cerita, Viktor mengungkapkan karena memang anaknya berniat untuk bertanggung jawab pihaknya selaku keluarga langsung mempersiapkan segala keperluan untuk pernikahan anaknya di kampungnya di Porsea.
Baca juga: Penjelesan Polisi Gregorius Ronald Aniaya Pacar Hingga Tewas Tak Dijerat Pasal Pembunuhan
Baca juga: Sosok Andi Tenri Bilang Radisya Melati Cucu SYL Ikut Dicekal ke Luar Negeri, Punya Paras Menawan
Rencananya, pernikahan ES dan D digelar pada bulan Februari 2022 lalu.
Namun, dari beberapa kali pertemuan wanita tersebut mengaku sudah tidak ingin lagi menikah dengan ES.
"Kami sudah siapkan semuanya, sudah kami atur waktu. Rencana itu di bulan Februari kemarin nikahnya, tapi karena keperluan adat kami minta undur waktu jadi bulan Maret. Tapi gitu kami bicarakan lagi, mereka dari keluarga si perempuan bilang sudah tidak jadi nikah," ungkapnya.
Atas keputusan tersebut, dirinya menjelaskan pihaknya selaku keluarga pria langsung datang lagi ke Lampung untuk membahas rencana pernikahan yang sudah dipersiapkan ini.
Namun, dari terhitung sudah 8 kali pertemuan pihaknya tak juga mendapatkan titik tengah karena keluarga pihak wanita tetap kukuh tidak ingin menikah.