TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap kondisi siswa yang dihukum guru SMK di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat hingga tuntut Rp50 juta.
Seperti diketahui, Akbar Sarosa tengah viral dimedia sosial lantaran dilaporkan orangtua murid yang tak terima anaknya dihukum.
Adapun siswa tersebut dihukum Akbar lantaran enggan melakukan salat berjamaah.
Melansir Kompas.com, Akbar merupakan guru Pendidikan Agama Islam di sebuah SMK Negeri di Kabupaten Sumbawa Barat.
Ia baru dua tahun menjadi guru dan masih berstatus sebagai honorer.
Akbar mengaku tindakan itu dilakukannya untuk mendisiplikan muridnya.
Saat itu ia mengambil sebilah bambu untuk menakuti siswa, bambu tersebut ternyata hanya mengenai tas ransel korban.
"Awalnya saya ambil sebilah bambu untuk menakuti saja, agar siswa segera bangun melaksanakan shalat. Hingga mereka berdiri. Bambu mengenai tas tas ransel korban," ungkap Akbar.
Karena mereka masih diam, Akbar kemudian mengaku mencolek siswa dengan tangan. Saat itu, A masih menatap Akbar dengan sorotan tajam.
"Saya lalu colek bagian lengan dan pundak A dengan tangan, seperti cubit sedikit. Dua sampai 3 kali saya colek gitu," ujarnya.
Kemudian para siswa segera menuju mushala untuk menunaikan salat.
Baca juga: Curhat Pilu Akbar Sarosa Guru SMK Hukum Siswa Tak Salat Dituntut Rp 50 Juta: Saya Honorer Pas-pasan
Setelah selesai salat, Akbar yang terpikir untuk mengecek keadaan anak-anak yang dia tegur tadi.
Namun saat itu, siswa tersebut ternyata sudah pulang.
"Saya lalu tanya di mana siswa yang terkena pukul tadi? Temannya bilang sudah pulang," jelasnya.
Ia mengaku sempat menanyakan apakah ada siswa yang terluka. Siswa lainnya menjawab tidak ada.