Protes di Perusahaan Sawit di Kalsel

Panglima Jilah Ngamuk Usai Polisi Tembak Warga Protes di Perusahan Sawit di Kalsel, Satu Orang Tewas

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima Jilah Ngamuk Usai Polisi Tembak Warga Protes di Perusahan Sawit di Kalsel, Satu Orang Tewas

Warga melakukan protes keĀ  perusahaan kebun sawit, PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) 1.

Suasana memanas antara warga dengan perusahaan sawit sudah terjadi sejakĀ 16 September 2023.

Awal mulanya konflik diduga karena masalah tuntutan warga Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan pada PT HMBP 1 agar memberikan kebun plasma sebanyak 20 persen, namun hal ini belum juga terealisasi setelah puluhan tahun.

Warga dan perusahaan belum sepakat karena warga menginginkan kebun plasma sebanyak 443 hektare, sedangkan perusahaan hanya bisa memberikan lahan seluas 235 hektare.

Kericuhan sempat terjadi dalam demonstrasi warga Desa Bangkal, Seruyan pada Kamis (21/9/2023) lalu di area pabrik perkebunan sawit PT. HMBP 1.

Saat itu polisi disebut menembakkan gas air mata.

Bentrok kembali pecah, 1 tewas Bentrok antara warga Bangkal, Seruyan dengan polisi kembali pecah pada Sabtu (7/10/2023).

Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Erlan Munaji, membenarkan peristiwa bentrokan antara warga dan polisi di lokasi perkebunan sawit tersebut sekitar pukul 12.30 WIB.

Menurut Erlan, polisi berada di lokasi kejadian untuk mengamankan konflik di lahan milik PT HMBP 1.

Versi keterangan polisi, saat itu ada sejumlah warga yang mengadang aparat sambil membawa ketapel dan tombak.

"Sehingga terpaksa diamankan, namun warga tidak terima sehingga warga melakukan perlawanan dan menyerang petugas," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (7/10/2023).

Bentrokan pun terjadi. Satu orang tewas diduga tertembak dan satu orang lainnya mengalami luka berat. Keduanya telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Diduga tertembak Mengenai dugaan adanya penembakan oleh aparat, Erlan mengklaim semua petugas sudah menjalankan tugas sesuai aturan.

"Tidak ada anggota polisi yang dibekali dengan peluru peluru tajam, hanya dibekali dengan gas air mata, peluru hampa dan peluru karet," kata Erlan Munaji.

Kompas.com masih terus berupaya menghubungi warga dan para korban terkait bentrokan tersebut. Melansir Kompas.id, identitas korban tewas adalah Gijik (35), sedangkan korban luka adalah Taufikurahman (23).

Halaman
123

Berita Terkini