Tak hanya itu saja, Pak Ambo juga ingin meminta pertanggung jawaban BKSD jika mengambil buaya Riska.
Ia meminta tanggung jawab keselamatan warga sekitar dan jaminan untuk keluarganya.
"Kalau memang jadi saya minta pertanggung jawaban BKSD untuk keselamatan warga disini dan untuk jaminan keluarga saya karena saya hidup sama Riska, saya habis-habisan sama Riska," terangnya.
Dievakuasi BKSD
Kini, Ambo tak bisa lagi bersama Riska.
Buaya tersebut dikabarkan sudah dievakuasi BKSDA Kaltim dari Sungai Guntung, Bontang Utara.
Proses evakuasi berlangsung Selasa (3/10/2023) dini hari lalu.
Ambo yang sebelumnya bertekad memertahankan buaya Riska dengan berbagai cara kini hanya bisa pasrah.
Dalam kesempatan wawancara dengan Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo mengaku hanya bisa pasrah.
Ia tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran sebelum proses evakuasi ada 3 orang polisi yang berjaga dikediamannya.
Ia dihalangi untuk turun melihat Riska, sebelum diangkut petugas.
Terlebih lagi banyak tekanan dari masyarakat yang menyasar keluarganya.
Ia makin merasa terpojokkan. Berbagai bentuk intimidasi pun diterima, sampai ancaman terusir dari rumah yang ditempati sekarang.
"Saya mikir-mikir dulu mau berbuat apa. Saya tidak bisa goyang, orang sendiri.
Sementara orang banyak disini," kata pria yang terkenal karena konten Buaya Riksa.